Selain itu, juga ada produk roti, mutiara, olahan kopi hingga produk kreatif subsektor film yang dinilai memiliki potensi yang harus dikembangkan dengan program 3T (tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu).
Salah satu kendala yang kerap kali dialami oleh para pelaku ekraf di Mataram ialah pemasaran produk yang masih sulit dilakukan.
Menanggapi persoalan ini Menparekraf Sandiaga mendorong pelaku ekraf Mataram masuk dalam ekosistem ekonomi digital melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dan beberapa program lainnya yang bisa dikolaborasikan antara Kemenparekraf dan Pemda.
Dengan kolaborasi yang baik, Menparekraf optimistis target tahun 2022 untuk menghadirkan 1,1 juta lapangan kerja dapat terwujud.
“Saya sangat optimistis dalam menatap masa depan penuh harapan dan saya yakin 1,1 juta lapangan pekerjaan yang akan kita cetak tahun ini,” kata Sandiaga dalam siaran pers Kemenparekraf.
Sandiaga juga menambahkan, Nusa Tenggara Barat saat ini sedang menjadi perhatian seluruh dunia dengan event internasional, seperti MotoGP dan MXGP.
Dengan kesempatan ini, Menparekraf mengajak para pelaku ekonomi kreatif tidak hanya menjadi penonton namun dapat menjadi bagian dari kebangkitan ekonomi.
"Industri ekonomi kreatif harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri, menjadi pemain yang mengambil bagian dalam kebangkitan ekonomi, bukan penonton," kata Sandiaga.***
Artikel Rekomendasi