Kita Cuma Berjuang, Hasil Urusan Tuhan

- 6 November 2021, 02:02 WIB
Ilustrasi trotoar jalanan kota.
Ilustrasi trotoar jalanan kota. /pexels.com/Josh Hild/

“Inilah rejeki saya hari ini Pak,” ujar laki-laki tua itu kemudian pada saya.

“Namanya orang jualan, kadang dapat uang kadang juga tidak,” lanjutnya.

Dari nada suaranya tidak saya temukan sedikit pun nada lelah dan keputusasaan. Padahal saya yakin, dia duduk di trotoar itu karena kelelahan setelah berkilo-kilo meter memikul jualan. Yang saya dengar adalah sebuah kepasrahan atas rejeki dari ikhtiarnya hari ini.

Pak Saad dengan kemiskinan dan keluguannya tentu sangat berbeda dengan perempuan muda yang modis dan lincah di depan toko hape. Perempuan itu masih punya banyak peluang untuk berkembang, berubah, dan berlari mengejar mimpi-mimpi.

Sementara bagi Pak Saad hanya berkeliling kota dengan memikul sapu ijuk yang dia tahu untuk mempertahankan hidup.

Tapi ada satu hal yang saya lihat sama di antara kedua orang itu. Keyakinan dan semangat untuk kerja, kerja dan kerja. Soal hasil dan rejeki Tuhan yang atur.***

Halaman:

Editor: Muhammad F Hafiz


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x