Mengubah Paradigma Pendidikan Dasar

- 22 Oktober 2021, 15:07 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /KlikMataram/

Oleh: Ilham Handika

KLIKMATARAM - Nelson Mandela mengatakan pendidikan merupakan kekuatan utama yang bisa kau gunakan untuk mengubah dunia. Pendidikan ibarat kunci untuk mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Tanpa pendidikan yang berkualitas, rasa-rasanya bangsa ini masih harus menjadi penonton di rumah sendiri. Peningkatan kualitas dan pemerataan kesempatan mendapatkan pendidikan yang layak merupakan suatu kenisicayaan bagi bangsa ini jika tidak ingin tergilas oleh bangsa-bangsa yang lain.

Dalam sistem pendidikan nasional ada tiga jenjang pendidikan, yaitu pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Jika sistem pendidikan nasional dengan tiga jenjang tadi diibaratkan dengan sebuah rumah, maka pendidikan dasar merupakan fondasinya.

Pendidikan dasar menjadi fondasi untuk jenjang pendidikan selanjutnya. Tidak akan ada pendidikan menengah atau pendidikan tinggi tanpa pendidikan dasar. Orang tidak akan bisa menjadi dokter, anggota TNI/Polri, politisi, dosen, atau profesi lainnya jika mereka tidak mengenyam pendidikan dasar.

Jika ingin membangun rumah yang kokoh dan dan mampu bertahan lama maka fondasi yang kokoh merupakan suatu keniscayaan. 

Begitu pula dengan pendidikan, jika ingin mendapatkan sistem pendidikan yang kuat dan mampu bertahan dalam menjawab tantangan ke depan, maka perbaikan atau perubahan paradigma terhadap pendidikan dasar merupakan suatu hal yang sangat mendesak.

Perubahan paradigma yang dimaksud adalah segala macam kekeliruan-kekeliruan baik secara konsep maupun praktik terhadap pendidikan dasar. Secara konsep kesalahan mulai dari mendefinisikan pendidikan dasar, kesalahan dalam melihat peserta didik secara menyeluruh dan guru yang mengajar di pendidikan dasar.

Dari segi praktik, dapat dilihat dari metode pengajaran yang berpusat pada guru, tidak ada inovasi-inovasi dalam proses pembelajaran, kesalahan lainnya dalam tata kelola pendidikan dasar mulai dari manajemen sekolah, guru dan peserta didik. 

Halaman:

Editor: Dani Prawira


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x