KLIKMATARAM - Madinah merupakan kota yang dirindukan dan menjadi kota tujuan yang dihuni dan disinggahi banyak peziarah dari berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia.
Keberagaman orang dari berbagai negara di Madinah sudah menjadi hal yang sangat lumrah.
Kendati berada di wilayah Arab Saudi dan bahasa yang digunakan adalah bahasa Arab.
Namun, bagi jemaah Indonesia yang tidak menguasai bahasa Arab tidak perlu risau saat berada di tempat-tempat publik di Madinah, baik di masjid, toko-toko penjualan suvenir, maupun kawasan komersial lainnya.
Baca Juga: Buya Yahya Jelaskan Tata Cara Memilih Hewan Kurban, Begini Niat dan Doa Menyembelih
Bahasa Indonesia kini sangat populer di kota ini, sebagai sarana komunikasi dengan penjual maupun arah petunjuk jalan, termasuk di Masjid Nabawi.
Memasuki area Masjid Nabawi, sejumlah papan informasi petunjuk arah menggunakan bahasa Arab dan Inggris dan juga bahasa Indonesia.
Misalnya, petunjuk tempat sholat dan wudhu wanita. Hal ini sangat memudahkan jemaah Indonesia memahaminya untuk mengurangi salah arah, tanpa harus ada penerjemah.
Seorang penjaga di kawasan Masjid Nabawi, Abdurrahman, mengatakan, penggunaan bahasa Indonesia pada tanda-tanda jalan tersebut karena Indonesia merupakan salah satu negara yang paling banyak jemaahnya di Madinah.
Artikel Rekomendasi