Gempa Bumi Sumatera Utara Hari Ini Terletak di Zona Kekosongan Gempa Besar

- 14 Maret 2022, 15:08 WIB
Zona gempa bumi berkekuatan 6,7 di Nias Selatan, Sumatera Utara pada 13 Maret 2022 sama dengan zona gempa besar di masa lalu.
Zona gempa bumi berkekuatan 6,7 di Nias Selatan, Sumatera Utara pada 13 Maret 2022 sama dengan zona gempa besar di masa lalu. /Daryono Bmkg

 

KLIKMATARAM - Kejadian gempa bumi mengguncang wilayah pantai Nias Selatan, Sumatera Utara terjadi pada hari Senin 14 Maret 2022 pukul 04.09.21 WIB. Zona gempa bumi ini disebut sama dengan kejadian bencana gempa bumi besar yang memicu tsunami di masa lalu.

Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan kejadian gempa bumi yang terjadi hari ini memiliki magnitudo update 6,7.

Peristiwa gempa bumi ini sebelumnya disebut BMKG berkekuatan 6,9 dan diupdate parameternya menjadi 6,7.

Baca Juga: Gempa Bumi Guncang Sumatera Utara Hari Ini Diikuti Lebih dari 3 Kali Gempa Susulan

Daryono mengatakan episenter gempa bumi yang terjadi ini terletak pada koordinat 0,71° LS ; 98,50° BT dengan kedalaman hiposenter 25 km.

Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa  bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng di Zona Megathrust Segmen Mentawai - Siberut.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault) yang merupakan ciri khas dari gempa megathrust.

"Gempa ini terletak di 'Zona Seismic Gap' (zona kekosongan gempa besar) di Kepulauan Mentawai bagian Utara," kata Daryono dalam keterangan tertulis yang diunggah di media sosialnya, Senin, 14 Maret 2022.

Baca Juga: Fenomena Munculnya Air Panas Bercampur Tanah Lumpur Pasca Gempa di Pasaman Barat, Ini Penjelasan BMKG

Gempa besar terakhir di zona ini adalah gempa dahsyat berkekuatan 8,5 yang terjadi pada 10 Februari 1797 atau sudah 225 tahun yang lalu, sehingga zona ini merupakan zona kekosongan gempa besar yang sudah berlangsung sangat lama.

Dampak gempa ini di Siberut Utara dan Kep Batu mencapai skala intensitas V-VI MMI dan berpotensi terjadi kerusakan. Di Padang, dan Gunungsitoli dalam skala intensitas IV MMI.

Di Padang Panjang, Bukittinggi, Pasaman Barat, Tuapejat, Pariaman dalam skala intensitas III MMI.

Di Dhamasraya, Payakumbuh, Kerinci,  Tapanuli Selatan, Batusangkar, Padang Pariaman, Solok dalam skala intensitas II MMI.

Hingga saat ini pukul 7.30 WIB belum ada laporan mengenai dampak kerusakan akibat gempa magnitudo 6,7.

Hasil pemodelan tsunami oleh BMKG menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami, karena kekuatannya belum mampu menciptakan deformasi dasar laut untuk menimbulkan gangguan kolom air laut.

Baca Juga: Gempa Bumi Guncang Pasaman Barat, Kapolri Instruksikan Gerak Cepat Bantu Warga Terdampak

Hingga pukul 05.10 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan sudah terjadi 4 kali aktivitas gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar 6.0.

Sebagai catatan bahwa gempa dahsyat di Kepulauan Mentawai magnitudo 8,5 pada 10 Februari 1797 memicu tsunami di Mentawai, Sumatra Barat, Sumatra Utara, yang menerjang pantai dan muara sungai hingga menggenangi pesisir Kota Padang.

Banyak rumah hanyut, bahkan kapal besar dapat terdorong 5,5 km ke daratan. Tsunami ini menewaskan lebih dari 300 orang.

"Kita patut meningkatkan kewaspadaan terkait kejadian gempa pagi ini mengingat zona ini merupakan 'seismic gap' yang sudah lebih dari 200 tahun. Apakah ini gempa pembuka atau bukan hal ini masih sulit diprediksi," ungkap Daryono.***

Editor: Hariyanto


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini