Omicron Meningkat Pekan Ini, Telemedisin Tidak Optimal

- 15 Februari 2022, 10:58 WIB
Layanan Telemedisin dengan alamat website  isoman.kemkes.go.id
Layanan Telemedisin dengan alamat website isoman.kemkes.go.id /Kementerian Kesehatan RI/

KLIKMATARAM- Layanan bernama Telemedisin yang diluncurkan Kementerian Kesehatan, tidak berjalan optimal. Layanan ini diperuntukkan bagi mereka yang menjalani isolasi mandiri di rumah.

Sebelumnya, Telemedisin sudah dimanfaatkan setidaknya oleh 350 ribu orang. Namun yang sanggup dilayani hingga tuntas sampai menerima obat secara gratis kurang dari setengahnya.

Telemedisin adalah layanan online, di mana mereka yang menjalani isolasi mandiri dapat berkonsultasi dan kemudian menerima obat yang dikirimkan oleh jasa kurir secara gratis.

Baca Juga: Twenty Five Twenty One Episode 2: Kim Tae Ri Berjuang Mengejar Cita-Cita, Nam Joo Hyuk Putus Asa

“Dengan Telemedisin ini, semua pasien COVID-19 konfirmasi positif mendapatkan layanan medis tepat waktu, tanpa perlu antri di RS,” tulis Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di homepage layanan tersebut.

Alamat website Telemedisin adalah isoman.kemkes.go.id.

Hanya pasien dengan nomor terdaftar di database Kemenkes (NAR) dan memiliki kasus aktif yang berhak mendapatkan obat dan vitamin.

Untuk dapat memanfaatkan layanan itu, pasien melakukan tes PCR di laboratorium yang terafiliasi dengan Kementerian Kesehatan RI.

Jika hasil tesnya positif dan lab melaporkan hasilnya ke database kasus positif COVID-19 di Kemenkes (NAR), maka pasien akan menerima Whatsapp dari Kemenkes RI (dengan centang hijau) secara otomatis.

Baca Juga: Doctor Strange 2 :Stephen Ditangkap Menghadap Anggota Iluminati MCU

Menkes Budi Gunadi juga mengakui keterbatasan layanan Telemedisin. Namun Kemenkes, sebagaimana diutip dari Antara, telah menyediakan jalur untuk melakukan pneduan pengaduan.

“Memang ada kekurangannya.Kalau untuk kekurangnnya saya bisa kasih komplain jalur,” jelas Budi Gunadi Sadikin.

Jalur yang dimaksud adalah layanan hotline 119 ectension 9, atau layanan hotline lainnya 1500567. Selain itu dapat melalui email [email protected].

Telemedisin untuk sementara hanya berlaku di area DKI Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang, Karawang, dan Bandung.

Berikutnya, Semarang Raya, Surakarta Raya, Kota Jogjakarta, Surabaya Raya, Malang Raya, Kota Denpasar, dan Nusa Dua.

Baca Juga: Hunter X Hunter Episode 2 Monster Kota Zaban dan Pertanyaan Nenek Penguji

Budi Gunadi juga mengatakan bahwa pemerintah memperkirakan puncak gelombang kenaikan kasus Omicron di Indonesia terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret.

Hal ini merupakan dampak dari kenaikan kasus Omicron yang terjadi di seluruh dunia.

"Kita hitung antara 35-65 hari (sejak Desember) akan terjadi kenaikan yang cukup cepat dan tinggi. Itu yang memang harus dipersiapkan oleh masyarakat,” ujar Budi Gunadi Sadikin.***

Editor: Muhammad F Hafiz


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x