Imam Besar Masjidil Haram Sheikh Abdul Rahman Al Sudais adalah yang pertama mengunjungi Kakbah metaverse ini dengan Virtual Reality (VR).
Kabah di metaverse ini digagas pemerintah Saudi melalui Badan Urusan Pameran dan Museum bekerja sama dengan Universitas Ummul Quro. Tujuannya adalah memberi kesempatan umat Islam bisa menyentuh Hajar Aswad secara virtual.
Baca Juga: Beda Jauh Karakter Kim Min Kyu di A Business Proposal dan di Snowdrop
Bagaimana tanggapan ulama? diberitakan Hurriyet Daily News Turki, Departemen Urusan Agama Turki (Diyanet) setelah mengkajinya sebulan, mengeluarkan keputusan bahwa Mengunjungi Kabah di metaverse tidak dianggap ibadah Haji.
"Haji di metaverse tidak bisa terjadi. Umat bisa mengunjungi Kakbah di metaverse tapi itu tidak akan dianggap sebagai ibadah," kata Direktur Departemen Layanan Haji dan Umrah Diyanet, Remzi Bircan.
Mereka memutuskan haji harus dilakukan di dunia nyata bukan di dunia virtual.***
Artikel Rekomendasi