Penyelesaian pembangunan Huntap Pasca Bencana di NTT sebagaimana persetujuan Menteri PUPR, dilaksanakan dengan skema Kontrak Tahun Jamak (MYC) tahun 2021-2022.
Kepala Satuan Tugas Pelaksana Penanggulangan Bencana di NTT dan NTB Kementerian PUPR Widiarto mengatakan hingga pertengahan Januari 2022, Direktorat Rumah Khusus, Ditjen Perumahan telah menyelesaikan hunian tetap di 2 lokasi sebanyak 223 unit.
Yakni, Desa Oyang Barang, Kabupaten Flores Timur 50 unit dan Desa Waisesa, Kabupaten Lembata 173 unit.
Diharapkan sampai Februari dapat diselesaikan lagi 12 lokasi, sedangkan sisanya 6 lokasi yakni 5 lokasi di Kabupaten Alor dan 1 lokasi di Sumba Timur masih terkendala akses dan kondisi lokasi sangat sulit, terutama pada ketika turun hujan. Diharapkan seluruhnya selesai pada bulan Maret 2022.
Baca Juga: Dengan Program Ini Kesulitan Air Bersih Teratasi, 203 KK Rasakan Manfaatnya, Tapi Mesin Sering Mati
Dukungan hunian untuk masing-masing penerima bantuan berupa rumah tipe 36 dengan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA).
Di kawasan pembangunan hunian tetap juga dilengkapi prasarana pendukung. Seperti, sarana air bersih dan sanitasi (komunal), fasilitas umum dan fasilitas sosial, jalan lingkungan dan drainase.
Tak hanya itu, sambungan listrik rumah dan Penerangan Jalan Umum (PJU), dan tempat sampah yang disiapkan oleh Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Ditjen Cipta Karya.
Selain dukungan prasarana di kawasan relokasi permukiman, Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR juga mendapat penugasan untuk merehabilitasi fasilitas umum dan bangunan perkantoran terdampak Badai Siklon Tropis Seroja.
Baca Juga: Lebih dari 150 Ribu Tempat Tidur di Rumah Sakit Disiapkan Antisipasi Covid-19
Artikel Rekomendasi