Santri NWDI Diajak Ikut Kampanyekan Cegah Kasus Pernikahan Usia Dini di NTB

- 24 Januari 2022, 09:45 WIB
Wagub NTB Ummi Rohmi saat mengajak santri Pondok Pesantren Nurul Mukhlisin NWDI kampanyekan cegah nikah dini.
Wagub NTB Ummi Rohmi saat mengajak santri Pondok Pesantren Nurul Mukhlisin NWDI kampanyekan cegah nikah dini. /Diskominfotikntb

KLIKMATARAM - Kalangan santri di pondok pesantren diajak untuk mengkampanyekan pencegahan menikah di usia dini. Pernikahan di usia dini berdampak pada tumbung kembang bayi.

Kampanye yang diminta untuk dikakukan oleh oara santri ini dianggap efektif untuk mencegah pernikahan di usia dini.

Pada tahun 2020 lalu angka kasus pernikahan di usia dini bagi kalangan pelajar SMA dan sederajat tembus di angka 800 lebih kasus.

Baca Juga: Dianggap Membahayakan, Bill Gates Dikabarkan Akan Tarik Seluruh Vaksin Covid-19, Cek Faktanya di Sini

Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah mengimbau santri Pondok Pesantren Nurul Mukhlisin NWDI untuk mulai mengkampanyekan cegah pernikahan usia dini.

Ummi Rohmi sapaan akrab Wagub NTB juga meminta para santri untuk tidak melakukan pernikahan di usia dini karena penting untuk menghindari stunting dan resiko kematian ibu dan bayi.

“Anak-anakku semua, hindari pernikahan dini, jangan sampai, baru lulus dari madrasah, kalian menikah, itu tidak baik untuk kesehatan kalian semua,” pesan Wagub saat menghadiri haul ke-14 Ponpes Nurul Mukhlisin NWDI Pringgarata, Lombok Tengah pada Ahad, 23 Januari 2022.

Baca Juga: Perawatan Tubuh dengan Buah Pepaya, Begini Caranya

Menuntut ilmu adalah wajib hukumnya. Oleh karena itu, Ummi Rohmi meminta santri untuk terus melanjutkan studinya.

“Pemerintah telah menyiapkan banyak beasiswa, Ummi optimis, setiap niat yang baik, akan selalu dapat kemudahan dari Alloh SWT, untuk itu, tanamkan niat baik dari sekarang, untuk menimba ilmu setinggi mungkin,” ujar Ummi Rohmi.

Provinsi NTB sendiri di tahun 2021 lalu telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) tentang Pencegahan dan Perkawinan Anak. Perda ini dibuat menyusul tingginya angka perkawinan anak di NTB.

Baca Juga: Mario Suryo Aji yang Sempat Jajal Sirkuit Mandalika Ini Minta Doa Restu Sebelum Tampil di Ajang Moto3 2022

Perda tersebut merupakan upaya menekan laju pernikahan usia anak. Pada 5 tahun terakhir, angka pernikahan usia anak di NTB cukup tinggi.

Untuk tahun 2020, berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, perkawinan anak di bawah umur tingkat SMA/SMK sederajat mencapai 874 kasus.

Turut hadir pada Kesempatan tersebut Ketua Umum PB NWDI TGB Muhammad Zainul Majdi bersama istri Erica Zainul Majdi beserta jajaran pimpinan ponpes dan tokoh masyarakat lainnya.***

Editor: Hariyanto


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini