KLIKMATARAM - Beredar sebuah gambar tangkapan layar dari sebuah headline artikel.
Di artikel itu disebut bahwa data penelitian Pfizer selama enam bulan menunjukkan kalau vaksin lebih banyak menyebabkan penyakit daripada manfaatnya.
Dilansir dari politifact.com, data aktual dari Pfizer tidak mendukung klaim tersebut.
Lebih lanjut Dr Matthew Laurens dari Pusat Pengembangan Vaksin dan Kesehatan Global di Fakultas Kedokteran Universitas Maryland yang dikutip dari turnbackhoax menyatakan bahwa artikel tersebut salah dalam menafsirkan data Pfizer.
Baca Juga: Pelaku Kejahatan Ini Ditangkap, 1 Orang Anak di Bawah Umur, Pelaku Lainnya Masih DPO
Adapun data penelitian sebenarnya telah dilaporkan dalam studi New England Journal of Medicine.
Penelitian itu melibatkan sekitar 46.000 orang dari Amerika Serikat, Argentina, Brasil, Afrika Selatan, Jerman, dan Turki.
Setengahnya menerima vaksin Pfizer dan setengahnya lagi menerima plasebo. Para peserta diperiksa setelah enam bulan.
Baca Juga: Pernah Dapat Penghargaan Wisata Halal, World Halal Tourism Summit Siap Digelar di Lombok
Artikel Rekomendasi