BMKG Ingatkan Potensi Subsiden Puncak Musim Hujan di NTB, Masyarakat Perlu Waspada!

- 1 Januari 2022, 12:49 WIB
Peta analisis sifat hujan pada dasarian ketiga Desember 2021.
Peta analisis sifat hujan pada dasarian ketiga Desember 2021. / BMKG Staklit Lobar

Secara umum angin baratan sudah mendominasi wilayah Indonesia termasuk NTB.

"Angin Baratan diprediksi akan semakin aktif dan menguat hingga Januari–Maret 2022," katanya dalam keterangan tertulisnya.

Baca Juga: Lee Junho The Red Sleeve Dapat Penghargaan Aktor Terbaik MBC, Pidatonya Bikin Baper

Pergerakan MJO saat ini terpantau aktif di Fase 7 atau di sekitar Samudera Pasifik bagian Barat.

Anomali OLR menunjukkan adanya wilayah kering (subsiden) sehingga akan mengganggu pertumbuhan awan di wilayah Indonesia bagian barat hingga tengah hingga dasarian II Januari 2022.

Rata–rata anomali Suhu Muka Laut sekitar wilayah NTB saat ini terpantau dalam kondisi netral dan diprakirakan akan tetap netral hingga Maret 2022.

Pada dasarian I Januari 2022, terdapat potensi terjadinya hujan dengan intensitas ringan (>20 mm) yang tinggi (>90%) dan terjadi di seluruh wilayah NTB.

Untuk probabilistik hujan dengan intensitas menengah (>50 mm/dasarian) memiliki nilai yang cukup tinggi (>80%) terutama di wilayah Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Tengah bagian selatan.

Baca Juga: Tagline Keren 4 Karakter Drama Tracer Ini Bisa Menginspirasi, Paling Mantap Kata-kata Hwang Dong Joo

Peluang hujan dengan intensitas >100 mm/ cukup kecil di wilayah NTB dengan nilai hanya <10 % - 20%.

Halaman:

Editor: Dani Prawira


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini