Pondok Pesantren Tidak Boleh Eksklusif, Mengapa? Ini Penjelasannya

- 7 Desember 2021, 11:02 WIB
Saat ceramah umum di Pesantren Nurul Hakim, Lombok Barat, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy  menjelaskan, pondok pesantren tidak boleh eksklusif.
Saat ceramah umum di Pesantren Nurul Hakim, Lombok Barat, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan, pondok pesantren tidak boleh eksklusif. /kemenko pmk

KLIKMATARAM - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan, pondok pesantren tidak boleh eksklusif hanya mengajarkan materi agama kepada para santri.

Menurut dia, pondok pesantren harus mengikuti perkembangan zaman dan mengajarkan ilmu-ilmu terapan termasuk teknologi informasi. Hal itu disampaikan Menko PMK saat bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Nurul Hakim, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Sabtu 4 DEsember 2021.

Dalam silaturahminya itu Menko PMK disambut oleh pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hakim TGH Muharrar Mahfudz, serta menyampaikan tausyiah di hadapan Santri dan Asatidz Pondok Pesantren Nurul Hakim.

Baca Juga: BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrem Hingga 9 Desember, Pemerintah dan Masyarakat Diminta Antisipatif

"Bekalilah santri ini bukan hanya ilmu agama, tetapi bekal ilmu umum terutama ilmu masa depan dan teknologi informasi agar mereka betul-betul siap berkompetisi dengan lulusan lain untuk memajukan Indonesia," ujarnya seperti dikutip situs resmi Kemenko PMK.

Menko Muhadjir menyampaikan, tantangan santri masa kini harus mampu menyeimbangkan penguasaan ilmu agama dengan penguasaan ilmu umum dan teknologi informasi.

"Berarti jadi santri sekarang lebih berat daripada santri jaman dulu. Kemampuan santri harus lebih unggul, memadai, dan menguasai teknologi informasi," ujarnya.

Baca Juga: Pemerintah Membatalkan Penerapan PPKM Level 3 Selama Natal dan Tahun Baru

"Para santri harus bekerja ekstra. Untuk mereka yang sekolah tidak berbasis agama bisa fokus ke penguasaan ilmu umum. Sementara santri harus menguasai dua hal itu," imbuhnya.

Halaman:

Editor: Dani Prawira


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini