Sri Mulyani Klaim Kinerja APBN Terus Membaik di Masa Pandemi

- 27 November 2021, 09:37 WIB
Ilustrasi kondisi pertumbuhan ekonomi masyarakat di masa pandemi Covid-19.
Ilustrasi kondisi pertumbuhan ekonomi masyarakat di masa pandemi Covid-19. /Instagram @smindrawati

KLIKMATARAM - Kondisi APBN hingga akhir Oktober 2021 adalah cerita mengenai pemulihan ekonomi dan proses penyehatan APBN. Upaya penyehatan APBN dan ekonomi masyarakat ini ditengarai akibat adanya pandemi Covid-19.

"Coba kita perhatikan Penerimaan Negara yang tumbuh positif 18,2%, bandingkan posisi Oktober 2020 yang sangat berat dengan pendapatan negara yang mengalami kontraksi atau minus 15,3%," kata Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati dalam keterangan tesminya yang bertema APBN KiTa Oktober 2021, Sabtu 27 Oktober 2021.

Konferensi pers tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ini digelar pada Kamis, 25 November 2021. Menurut Sri Mulyani, penerimaan Pajak tumbuh 15,3% mencapai Rp1.510 triliun.

Baca Juga: Asosiasi Motor Dunia Sepakat Pindah ke Bahan Bakar Non Fosil, Ini Tahapannya

Kondisi itu menurut Sri Mulyani, karena sektor manufaktur, perdagangan dan pertambangan, serta sektor informasi-komunikasi pulih dan tumbuh sangat kuat.

Demikian juga penerimaan Bea Cukai yang mencapai 205,7 triliun tumbuh 25,5%  dimana bea keluar (ekspor komoditas) melonjak lebih 8 kali (868%).

Untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak bahkan telah melebihi target APBN mencapai Rp349,2 triliun (117% target) atau tumbuh 25,2% baik karena harga komoditas minyak, gas, mineral, dan kinerja BLU Kelapa Sawit serta Dividen BUMN Perbankan.

"Penerimaan Negara yang pulih dan tumbuh kuat akan menyehatkan APBN kita, sehingga mengurangi utang negara. Defisit APBN akhir Oktober (Rp 548,9T) turun tajam 28,2% dibanding tahun lalu Rp 764,8T," kata Sri Mulyani.

Baca Juga: Kasus 3 Anak Sekolah Berturut-turut Tak Naik Kelas Temui Jalan Buntu

Halaman:

Editor: Dani Prawira


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah