KLIKMATARAM - Di tanggal 10 November ini, komposer Ismail Marzuki menjadi Google Doodle. Ide itu muncul setelah Pahlawan Nasional kelahiran Kwitang, Jakarta ini kerap menggubah lagu-lagu bertema patriotik untuk mendukung kemerdekaan Indonesia. Google Doodle sendiri diilustrasikan oleh Indonesia, Ykha Amelz.
Melalui pernyataan resminya, Google berkata, "Terima kasih telah menulis soundtrack untuk kemerdekaan Indonesia!”
Untuk mengenang perjuangannya, tepat pada hari ini tepat 53 tahun yang lalu atau pada 10 November 1968, pemerintah Indonesia menamai tempat kreativitas musik, seni rupa, teater, tari, dan film dengan nama Taman Ismail Marzuki (TIM).
Baca Juga: The Southland Dance, Pagelaran Seni di Atas Laut Sekotong
Ismail Marzuki lahir 11 Mei 1914. Saat itu wilayah Indonesia masih bernama Hindia Belanda. Menjadi pemusik kala itu adalah sesuatu yang tidak umum. Meski begitu, Ismail Marzuki tetap berlatih selama hampir lima jam dalam sehari. Dia berkeinginan untuk menguasai delapan alat musik. Yaitu, harmonika, mandolin, gitar, ukulele, biola, akordeon, saksofon, dan piano.
Di usianya yang menginjak 17 tahun, Ismail Marzuki menggubah lagu pertama dan jadi awal dari ratusan lagu yang kemudian ia hasilkan sepanjang kariernya.
Lagu-lagu Ismail Marzuki menangkap semangat perjuangan kemerdekaan Indonesia dengan nada melankolis sekaligus mewakili kepatriotan bangsa melalui melodi dengan nada-nada meninggi.
Baca Juga: 356 Tenaga Kesehatan Disiapkan untuk IATC dan WSBK di Mandalika
Dia mengisi benak orang Indonesia dengan rasa penuh kebanggaan selama bertahun-tahun melalui pemutaran lagu-lagunya di radio. Sembilan lagu dia di antaranya kemudian menjadi lagu kebangsaan.
Artikel Rekomendasi