Siswa SMK Mestinya Sudah Bisa Kerja Sebelum Mereka Lulus, Ini Jawaban Muhadjir Effendy

- 4 November 2021, 05:27 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy saat meninjau pembangunan Workshop Alat Berat di SMK Muhammadiyah Berau, Kaltim.
Menko PMK Muhadjir Effendy saat meninjau pembangunan Workshop Alat Berat di SMK Muhammadiyah Berau, Kaltim. /Kemenkopmk

KLIKMATARAM - Pendidikan vokasi salah satunya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi fokus pemerintah saat ini di dalam menciptakan lulusan yang memiliki potensi dan sumber daya manusianya siap bekerja.

Kesiapan lulusan SMK ini untuk bekerja, diarahkan juga jauh sebelumnya ketika siswanya belum menyelesaikan jenjang pendidikan.

Dikutip dari laman kemenkopmk milik Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyatakan, berdasarkan data pokok pendidikan SMK, saat ini setidaknya terdapat 14.464 SMK yang ada.

SMK yang ada itu tersebar di seluruh Indonesia dengan berbagai jurusan. Sedangkan, jumlah siswa SMK mencapai 5.073.285 orang.

Baca Juga: Ikut di Isu Perubahan Iklim, Sri Mulyani: Target Emisi Net Zero!

Menko PMK, Muhadjir Effendy menegaskan bahwa pendidikan SMK harus mampu menghasilkan lulusan yang siap kerja. Bahkan, sebelum tamat dari sekolah mestinya para siswa SMK harus sudah bekerja.

“Saya berharap siswa-siswa SMK itu memang disiapkan untuk kerja. Karena itu, mereka harus sudah kerja sebelum tamat. Jadi dia sudah biasa bekerja sebelum tamat. Jangan sampai nanti sudah tamat baru belajar kerja. Itu bedanya SMA dengan SMK,” ujarnya saat meninjau pembangunan Workshop Alat Berat di SMK Muhammadiyah (SMKM) Berau, Kalimantan Timur pada Selasa 2 November lalu.

Baca Juga: Pembangkit Energi Kapasitas 115 MW di Lombok Timur Pertama di Indonesia

Menurut Muhadjir, agar siswa SMK lebih siap dalam menghadapi dunia kerja maka diperlukan pembiasaan mulai dari pendidikan di sekolah.

Halaman:

Editor: Dani Prawira


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini