Network
KLIKMATARAM - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) saat ini sudah menjadi semacam ancaman. Masalah karhutla seperti yang kerap terjadi di kawasan Gunung Rinjani perlu perhatian dan penanganan yang serius.
Setiap tahun terutama ketika memasuki musim kemarau karhutla menjadi momok yang cukup mengkhawatirkan apabila terjadi.
Contoh lainnya seperti karhutla yang kerap terjadi di sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) maupun yang terjadi di luar kawasan.
"Secara umum TNGR sampai saat ini masih kondusif dari karhutla," kata anggota Satgas Perlindungan dan Pengamanan Hutan di Balai TNGR, Gede Permana saat berbincang dengan KlikMataram, Senin 1 November 2021.
Gede menjelaskan beberapa faktor penyebab dari adanya kebakaran hutan itu terjadi karena dua faktor, yaitu akibat perbuatan manusia dan faktor alam. Gede merincikan faktor yang diakibatkan oleh perbuatan manusia.
Baca Juga: Mengenalkan Kopi Arabica Rinjani di Mata Dunia, Ini yang Dilakukan Petani Milenial
Puntung rokok; biasanya oleh para oknum pendaki, pemburu liar, masyarakat yang membuang puntung rokok sembarangan di dalam hutan tanpa memastikan api dari rokok itu mati sebelum ditinggalkan.
Api unggun; dari para oknum pendaki yang juga belum memastikan api padam sebelum ditinggalkan yang jg menjadi pemicu terjadinya kebakaran hutan.
Membakar sampah; faktor ini juga menjadi salah satu penyebab yang dapat memicu terjadinya kebakaran hutan.
Artikel Rekomendasi