Bantuan Petra UNDP, Terbangun 14 Fasilitas Pendidikan dan Kesehatan Pascagempa

- 28 Oktober 2021, 08:18 WIB
Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah usai meresmikan 14 fasilitas pendidikan dan kesehatan proyek PETRA UNDP sekaligus memperingati tiga tahun bencana gempa bumi Lombok tahun 2018 di Tanjung, Lombok Utara
Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah usai meresmikan 14 fasilitas pendidikan dan kesehatan proyek PETRA UNDP sekaligus memperingati tiga tahun bencana gempa bumi Lombok tahun 2018 di Tanjung, Lombok Utara /Dok. lombokutarakab/

KLIKMATARAM - Tahun 2018 adalah ujian yang luar biasa bagi Nusa Tenggara Barat. Gempa meluluhlantakkan rumah, sekolah, dan fasilitas lainnya.

Belum selesai rehabilitasi dan rekonstruksi disusul lagi dengan pandemi Covid-19 yang melanda daerah.

Usai gempa banyak sekali orang dari dalam maupun luar negeri, termasuk Pemerintah Federal Jerman melalui Petra UNDP mengeksekusi program bantuan yang cukup banyak. Seperti, 14 fasilitas pembangunan pendidikan dan kesehatan proyek Program Bantuan Rekonstruksi Infrastruktur Gempa Bumi dan Tsunami (Petra) UNDP.

"Ini merupakan ujian yang memang kita harus pandai mengambil hikmah dari semua ini," kata Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah saat meresmikan 14 fasilitas pendidikan dan kesehatan proyek Petra UNDP sekaligus memperingati tiga tahun bencana gempa bumi Lombok tahun 2018 di Tanjung, Lombok Utara, Rabu 27 Oktober 2021.

Baca Juga: 19 Desa Dapat Sarpras, Menteri PDTT: Pembangunan Berbasis Data Desa Akan Berbasis Masalah

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB H Aidy Furqan mengatakan sekitar sepuluh bulan Petra UNDP telah menyelesaikan empat belas fasilitas pendidikan dan kesehatan pascagempa bumi Lombok.

Semua proses bangunan dan fasilitas kesehatan mendapatkan bantuan dana dari pemerintah Jerman. Peletakan batu pertama dimulai dari SMKN 1 Pemenang pada akhir tahun 2020.

"Alhamdulilah pada bulan Oktober ini prosesnya sudah selesai. Tinggal proses dengan teman Petra adalah BST (Basic safty training)," ungkapnya.

Dia berharap, urusan BST dapat selesai dalam waktu dekat, sehingga gedung puskesmas, postu dan sekolah dapat dimanfaatkan secepatnya mengingat anak-anak sudah mulai belajar secara tatap muka walaupun masih terbatas.***

Editor: Dani Prawira


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini