Sri Mulyani Bertemu Menkeu AS, Ini yang Dibahas

- 14 Oktober 2021, 13:42 WIB
Menkeu Indonesia Sri Mulyani bertemu Menkeu Amerika Serikat Janet Yellen.
Menkeu Indonesia Sri Mulyani bertemu Menkeu Amerika Serikat Janet Yellen. /Facebook Sri Mulyani/istimewa/

KLIKMATARAM - Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan hubungan bilateral dengan Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS), Janet Yellen. Pertemuan dua tokoh menteri keuangan negara itu membahas topik penting tentang rencana keterlibatan Indonesia di G20.

Pertemuan yang dilakukan oleh dua Menteri Keuangan (Menkeu) itu berlangsung di sela-sela kegiatan pertemuan G20 Menteri Keuangan dan Bank Sentral di Washington DC yang dia hadiri.

Hal itu diungkapkan Sri Mulyani melalui akun Facebooknya Sri Mulyani Indrawati yang dilansir KlikMataram pada Kamis 14 Oktober 2021. Sri Mulyani juga menyertakan tayangan video yang berisi cuplikan foto-foto saat dia bertemu dengan Yellen.

"Di sela pertemuan G20 Menteri Keuangan dan Bank Sentral di Washington DC, saya melakukan pertemuan bilateral dengan Menkeu Amerika Serikat Treasury Secretary Janet Yellen di kantor beliau. Sec Yellen adalah Menkeu perempuan pertama kali dalam sejarah 245 tahun Amerika Serikat," kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengungkapkan dalam pertemuan itu dia membahas topik-topik penting G20 di mana Indonesia akan memimpin G20 tahun 2022.

BACA JUGA: Pasar Karbon Demi Energi Ramah Lingkungan

"Pertama, aspek dukungan pendanaan kesehatan untuk mencegah bencana pandemi ke depan, menyangkut kemampuan deteksi dini dan riset kesehatan secara global, kapasitas sistem kesehatan di setiap negara, tata kelola serta protokol dan pengaturan kelembagaan termasuk perkuatan peran WHO, lembaga multilateral dan G20," ungkapnya.

Pembahasan lainnya juga tentang kesepakatan historis global mengenai perpajakan termasuk penerapan minimum taxation. Upaya mencegah erosi basis pajak, penghindaran pajak, dan kompetisi tarif pajak 'race to the bottom'.

"Kami juga membahas kerangka sustainable finance dan pendanaan agenda climate change, terutama pelaksanaan komitmen negara maju pada Paris Agreement dalam penyediaan pendanaan bagi negara-negara berkembang untuk menjalankan agenda climate change," jelasnya.

Hubungan bilateral Indonesia-Amerika Serikat penting baik dari segi kerjasama perdagangan, investasi, teknologi maupun aspek strategis lainnya.

Pemulihan ekonomi Amerika Serikat dan kebijakan moneter dan fiskal yang dilakukan Amerika Serikat memberikan dampak ke seluruh dunia, termasuk Indonesia, baik dari segi ekspor dan aliran modal dan teknologi.

"Indonesia harus terus memperkuat fondasi ekonomi dan terus menjaga kepentingan nasional dalam menghadapi kondisi global yang semakin dinamis, kompetitif, dan kompleks," tutupnya.***

 

Editor: Dani Prawira


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini