Apa Itu Haji Metaverse yang Digadang-gadang Kerajaan Arab Saudi?

9 Februari 2022, 09:52 WIB
Pernampakan Kabah dalam metaverse /AP Photo/Amr Nabil)/

 

KLIKMATARAM- Ibadan haji Metaverse belakangan ini ramai mencuat ke tengah publik pasca digadang-gadang oleh Kerajaan Arab Saudi.

Lantas apa yang dimaksud dengan haji metaverse seperti yang dikonsep oleh pihak Kerajaan Arab Saudi?

Dilihat dari definisi metaverse hal itu berarti ibadah yang dilakukan secara virtual tanpa perlu mendatangi langsung Mekkah sebagai tanah suci yang selama ini biasa dilakukan umat muslim di dunia.

Baca Juga: SBS Rilis Video di Belakang Layar A Business Proposal

Metaverse sendiri berati ruang virtual yang menjadi ajang interaksi manusia dari jarak jauh.

Metaverse adalah bagian Internet dari realitas virtual bersama yang dibuat semirip mungkin dengan dunia nyata dalam dunia internet tahap kedua.

Menurut Coinmarketcap, metaverse adalah ruang virtual yang diciptakan sebagai versi digital dari berbagai aspek yang ada di dunia nyata, baik itu interaksi antara manusia maupun fungsi ekonomi.

Istilah metaverse mengacu pada dunia virtual yang menyerupai kehidupan dunia nyata, dengan tanah, bangunan, avatar yang bisa dibeli dan dijual, seringkali menggunakan mata uang kripto.

Manusia dapat beraktivitas seperti halnya di dunia nyata dengan mengunjungi tempat tertentu, membeli barang dan jasa namun secara digital tanpa perlu berpindah tempat secara real.

Seperti dilansir dari Wikipedia, Meta semesta dalam arti yang lebih luas mungkin tidak hanya merujuk pada lingkungan virtual yang dioperasikan oleh perusahaan media sosial tetapi seluruh spektrum realitas berimbuh.

Istilah ini muncul pada awal 1990-an, dan dikritik sebagai metode membangun hubungan masyarakat dengan menggunakan konsep spekulatif, berlebihan murni berdasarkan teknologi yang ada.

Baca Juga: 3 Fakta Unik Drama My Sassy Girl yang Tayang di NET TV

Metaverse kini dianut oleh beberapa perusahaan teknologi seperti Facebook, Microsoft dan lain-lain, kekhawatiran tentang dampak pada masyarakat modern ketika semua interaksi orang ke orang secara efektif otonom.

Singkatnya, Metaverse adalah ruang virtual yang dapat diciptakan dan dijelajahi dengan pengguna lain tanpa bertemu di ruang yang sama.

Secara etimologis, metaverse sendiri berasal dari kata 'meta' yang bermakna 'melampaui' dan 'verse' yang berarti 'alam semesta'.

Sehingga metaverse dapat diartikan sebagai sebuah ruang berisi materi yang melampaui semua hal yang terlihat di dunia ini.

Metaverse kerap dijumpai di beberapa film ilmiah futiristik seperti Star Trek dan Star Wars.

Wacana ibadah Haji di metaverse bermula ketika Kabah di Masjidil Haram sudah hadir di metaverse. Kabah di metaverse ini resmi dibuat oleh Kerajaan Saudi Arabia.

Diberitakan Middle East Eye, proyek metaverse ini bernama Virtual Black Stone Initiative yang diluncurkan akhir Desember 2021.

Imam Besar Masjidil Haram Sheikh Abdul Rahman Al Sudais adalah yang pertama mengunjungi Kakbah metaverse ini dengan Virtual Reality (VR).

Kabah di metaverse ini digagas pemerintah Saudi melalui Badan Urusan Pameran dan Museum bekerja sama dengan Universitas Ummul Quro. Tujuannya adalah memberi kesempatan umat Islam bisa menyentuh Hajar Aswad secara virtual.

Baca Juga: Beda Jauh Karakter Kim Min Kyu di A Business Proposal dan di Snowdrop

Bagaimana tanggapan ulama? diberitakan Hurriyet Daily News Turki, Departemen Urusan Agama Turki (Diyanet) setelah mengkajinya sebulan, mengeluarkan keputusan bahwa Mengunjungi Kabah di metaverse tidak dianggap ibadah Haji.

"Haji di metaverse tidak bisa terjadi. Umat bisa mengunjungi Kakbah di metaverse tapi itu tidak akan dianggap sebagai ibadah," kata Direktur Departemen Layanan Haji dan Umrah Diyanet, Remzi Bircan.

Mereka memutuskan haji harus dilakukan di dunia nyata bukan di dunia virtual.***

Editor: Muhammad F Hafiz

Tags

Terkini

Terpopuler