Teknologi Modifikasi Cuaca Disiapkan Untuk Perhelatan MotoGP

21 Desember 2021, 09:47 WIB
Perlu Teknologi Modifikasi Cuaca agar tidak hujan di kawasan Sirkuit Mandalika Lombok saat MotoGP. /Facebook Bang Zul Zulkiflimansyah/

KLIKMATARAM - Berkaca dari kejadian saat gelaran World Superbike (WSBK) pemerintah akan menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk antisipasi hujan di ajang MotoGP. Saat WSBK November 2021 lalu, balapan sempat dua kali ditunda akibat hujan lebat.

Teknologi Modifikasi Cuaca diperlukan karena saat itu awalnya berhasil mengalihkan hujan di hari sebelumnya saat IATC berlangsung. Tapi, tak membuat kesuksesan terulang di hari berikutnya. Hujan badai di Sirkuit Mandalika Lombok, Sabtu 20 November 2021, membuat race pertama WSBK ditunda.

Teknologi Modifikasi Cuaca untuk mengalihkan hujan ke kawasan lain itu, dilakukan dengan menebar 3 ton garam. Taburan garam merupakan partikel higrosponik yang ditambahkan di bawah dasar awan di area udara yang jauh dari kawasan Mandalika.

Sebelumnya sudah dilakukan upaya mengalihkan hujan oleh Pangkalan TNI AU Rembiga Mataram. Hasilnya cuaca cerah pada race IATC, Jumat 19 November 2021.

Baca Juga: Cobalah Konsumsi Buah Alpukat Jika Ingin Mengurangi Lemak di Perut

Tapi Sabtu terjadi hujan badai di Sirkuit Mandalika yang menyebabkan race pertama World Superbike harus ditunda. Hujan deras turun menjelang start.

"Ini harus menjadi perhatian bersama kita, untuk segera dibenahi dan ditata," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan saat rapat koordinasi secara virtual dengan Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Senin 20 Desember 2021.

Menurut Luhut Binsar Pandjaitan, BMKG, TNI AU, BRIN, ITDC harus siap dengan TMC.

Baca Juga: Stok Vaksin Kosong Layanan Vaksinasi Dihentikan Sementara

Mengutip laman BPPT, TMC dilakukan dengan meniru proses yang terjadi di dalam awan. Sejumlah partikel higroskopik yang dibawa dengan pesawat sengaja ditambahkan langsung ke dalam awan agar proses pengumpulan butiran tetes air di dalam awan segera di mulai.

Pelepasannya bisa dilakukan di bawah dasar awan, atau bisa juga dilepas langsung ke dalam awan. Dengan berlangsungnya pembesaran tetes secara lebih awal maka hujan juga turun lebih cepat dari awan, dan proses yang terjadi lebih efektif.***

Editor: Dani Prawira

Tags

Terkini

Terpopuler