Omicron Terdeteksi di 45 Negara Tapi WHO Belum Terima Laporan Kematian

8 Desember 2021, 08:07 WIB
Ilustrasi virus varian baru Omicron. /Pixabay/Alexandra_Koch

KLIKMATARAM - Omicron dilaporkan telah terdeteksi di 45 negara. Meski sebagian besar kasus berasal dari mereka yang kembali dari perjalanan, terdapat beberapa negara juga yang mengalami transmisi lokal dan mulai terbentuknya kluster lokal.

Namun, hingga saat ini WHO belum menerima laporan tentang adanya kasus kematian akibat varian Omicron.

Dari data yang ada saat ini masih belum bisa disimpulkan apakah varian Omicron lebih menular atau membawa dampak lebih parah dari varian Delta.

Baca Juga: Bocah Usia 3 Tahun yang Hanyut di Lombok Tengah Masih Dicari

Karena itulah, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menekankan kembali pentingnya percepatan vaksinasi global untuk dapat memenuhi target WHO.

“Kita hanya memiliki kurang dari empat minggu hingga akhir tahun, dan saat ini kita menghadapi varian baru, Omicron,” katanya melalui pernyataan resminya, Rabu 8 Desember 2021. 

“Hal ini mengingatkan kita tentang bahayanya menunda kesetaraan vaksin, dan pentingnya peningkatan upaya untuk segera mewujudkan kesetaraan vaksin bagi semua,” tambahnya lagi.

Baca Juga: Inilah Manfaat Menakjubkan Daun Sambiloto, Menghambat Pertumbuhan Sel Kanker Juga Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Retno Marsudi memimpin pertemuan COVAX AMC Engagement Group dalam pertemuan USAID Development Ministers on Covid-19, Senin 6 Desember 2021.

Adapun beberapa isu utama yang dibahas, di antaranya adalah kemajuan kerja COVAX selama setahun ini dan update mengenai varian baru Omicron. 

“COVAX sudah mengirimkan sekitar 611 juta vaksin kepada 144 negara partisipan, sekitar 53 persen dari target 950 juta dosis vaksin di tahun 2021,” ujarnya.

Baca Juga: Penempatan TKI Akan Gunakan Sistem Satu Kanal, Apa Itu? Begini Penjelasan Menaker Ida Fauziyah

Masih dari keterangan Retno, saat ini tantangan utama vaksinasi yaitu kesiapan penerimaan vaksin serta vaksinasi khususnya di negara berkembang usai pasokan vaksin telah tersedia lebih banyak. 

“Kapasitas negara penerima vaksin COVAX harus diperkuat. Termasuk infrastruktur vaksinasi,” jelasnya. 

Baca Juga: Apakah Indonesia Keluar dari Pandemi Covid-19? Ini Jawabannya

Retno menambahkan, berdasarkan data awal yang dikumpulkan WHO menyebutkan belum ada kesimpulan yang konklusif terkait tingkat penularan dan tingkat keparahan, termasuk tingkat hospitalisasi varian Omicron.

"WHO mengatakan akan terus melakukan penelitian terhadap varian ini,” tandasnya.***

Editor: Dani Prawira

Tags

Terkini

Terpopuler