BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrem Hingga 9 Desember, Pemerintah dan Masyarakat Diminta Antisipatif

7 Desember 2021, 10:59 WIB
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati /Dok. BMKG/

KLIKMATARAM - Masyarakat Indonesia diimbau untuk lebih waspada. Cuaca ekstrim diperkirakan akan berlangsung hingga tanggal 9 Desember 2021.

Peringatan itu dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di laman resminya bmkg.go.id sebagaimana dilansir oleh Klik Mataram.

Cuaca ekstrim yang dimaksud adalah hujan dengan intensitas yang tinggi disertai angin kencang.

Baca Juga: Tips Ini Bisa Dicoba Untuk Mitigasi Risiko Bencana Banjir

BMKG mewanti-wanti agar pemerintah dan masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi peningkatan curah hujan di atas normal.

"Sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki periode musim hujan. Dengan indikasi aktifnya fenomena La Nina pada periode musim hujan ini," ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati seperti yang tertera di press release BMKG.

Dwikorita menjelaskan, potensi gelombang tinggi 2.5 meter hingga 4 meter (Rough Sea) masih perlu diwaspadai di beberapa wilayah perairan.

Diantaranya, Perairan Utara Kepulauan Anambas, Perairan Barat Kepilauan Natuna, Perairan Kepulauan Subi Serasan, Perairan utara Kepulauan Sangihe dan Perairan utara Kepulauan Talaud.

Perairan lainnya yang juga berpotensi gelombang tinggi adalah Laut Maluku bagian Utara, Perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, Samudera Pasifik utara Halmahera hingga Papua.

Sedangkan potensi gelombang tinggi mencapai 4.0 - 6.0 meter (Very Rough Sea) diperkirakan akan terjadi di wilayah perairan Laut Natuna Utara dan Perairan Utara Natuna.

Dengan semakin menjauhnya sistem Siklon Nyatoh dan Bibit 94W dari wilayah Indonesia, tambah Dwikorita, membuka peluang peningkatan fenomena dinamika atmosfer lainnya. 

Fenomena yang dimaksud adalah meningkatnya aliran massa udara yang cukup intens dari wilayah Laut China Selatan ke arah selatan memasuki wilayah atmosfer Indonesia.

Sehingga, dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan yang dapat menimbulkan kejadian curah hujan tinggi di wilayah Indonesia.

Baca Juga: Berjalan Tanpa Alas Kaki Ternyata Bisa Mencegah Penyakit Jantung dan Meredakan Stres

"Waspada bencana hidrometeorologi yang kemungkinan menyertainya. Mulai dari banjir, tanah longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan sebagainya," ujarnya.

Di samping fenomena dinamika atmosfer tersebut, terdapat fenomena lain yang dapat meningkatkan curah hujan.

Sehingga masyarakat sangat dianjurkan untuk mewaspadai terjadinya banjir dan tanah longsor.

Fenomena lain tersebut, seperti yang dijelaskan Deputi Bidang Meteorologi Guswanto yaitu masih aktifnya fenomena gelombang atmosfer (gelombang Kelvin, Rossby Ekuatorial, dan MJO).

Fenomena ini terjadi di wilayah Indonesia terutama bagian tengah dan timur yang dapat turut memperkuat peningkatan potensi cuaca ekstrem dalam periode sepekan kedepan.

MJO, gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin, kata Guswanto adalah fenomena dinamika atmosfer yang mengindikasikan adanya potensi pertumbuhan awan hujan dalam skala yang luas di sekitar wilayah fase aktif yang dilewatinya.***

Editor: Muhammad F Hafiz

Tags

Terkini

Terpopuler