KLIKMATARAM - Dalam perhelatan dunia balap motor tidak hanya dikenal WSBK dan MotoGP tetapi juga balap motor MXGP (motocross dunia). Kebetulan balap Motor MXGP untuk tahun 2022 mendatang giliran penyelenggaraannya merupakan jatah Indonesia.
MXGP ini merupakan kejuaraan motocross dunia di mana logistiknya lebih besar dari pada WSBK.
“Malam ini dengan Mas Happy (Happy Harinto) dari IMI pusat dan sepakat mengadakan MXGP di NTB tanggal 26 Juni 2022,” kata Bang Zul, Gubernur NTB di akun FB-nya.
Baca Juga: Fakta Manusia Itu Beragam Jenis Pernah Mendiami Bumi, Ini Tanggapan Quraish Shihab
Pun Gubernur tidak ragu menyebut alternative lokasi penyelenggaraannya di dua lokasi di Sumbawa, yaitu Tambora atau di Moyo. Baru kemudian alternatif ketiganya di Pulau Lombok.
Jadi dengan usaha Bang Zul Zulkieflimansyah untuk membawa kejuaraan motor trabas agar terselenggara di NTB kiranya ini menjadi jawaban pertanyaan masyarakat Sumbawa khususnya.
Beberapa hari yang lalu telah tersebar spanduk yang membuat masyarakat NTB heboh karena menjadi perbincangan di kanal-kanal sosial media.
Beredarnya baliho WSBK/MotoGP Pulau Sumbawa Dapat Apa, yang tersebar di Kota Mataram, 24 November 2021 membuat banyak pihak bertanya, siapakah di baliknya, apa maunya dan tentu banyak pertanyaan lain yang muncul di benak masyarakat.
Baca Juga: Begini Dedikasi Zhao Liying Dalam Drama Wild Bloom Hingga Tuai Banyak Pujian
WSBK/MotoGP #PulauSumbawaDapatApa. Begitu bunyi spanduk itu. Spanduk dengan tagar terdahulu tersebar di beberapa titik strategis Kota Mataram seperti di bundaran selatan Kota Mataram (pintu masuk Mataram dari jalan by pass BIZAM).
Selain itu, di depan Kantor Gubernur Nusa Tenggara Barat di Jalan Pejanggik, di Jalan Majapahit depan Dinas Tenaga Kerja NTB, di Jalan Panji Tilar Negara tepat di depan Museum NTB dan juga di sebuah sekretariat mahasiswa di Kota Mataram.
Baca Juga: Polri Menggelar Operasi Lilin Saat Nataru, Masyarakat Lebih Baik di Rumah Saja
Dengan melihat aspirasi yang berkembang ini kiranya nanti Sumbawa dapat menjadi lokasi untuk penyelenggaraannya.
Tidak ada lagi masyarakat NTB beradu argumen siapa dapat apa ketika event-event dunia sama-sama digelar di NTB yang terdiri dari dua pulau besar Lombok-Sumbawa.***