Menikmati Rimbun Pohon Kenari Membaca Jejak Sejarah di Pusat Kota Mataram

- 30 November 2021, 05:43 WIB
Pohon-pohon kenari tua yg memberi keteduhan di depan Taman Sangkareang di Jalan Pejanggik Kota Mataram
Pohon-pohon kenari tua yg memberi keteduhan di depan Taman Sangkareang di Jalan Pejanggik Kota Mataram /KlikMataram//Bambang Parmadi/

KLIKMATARAM - Jalan kaki, lari-lari kecil atau bersepeda sepanjang Jalan Langko dan Jalan Pejanggik di pusat Kota Mataram menjadi olah raga yang menyenangkan. Bukan hanya kesehatan dan kesegaran tubuh yang kita dapatkan, tetapi kita juga bisa melihat jejak-jejak sejarah yang akan menambah wawasan dan pengetahuan.

Jalan Langko dan Jalan Pejanggik dapat kita sebut sebagai pusat Kota Mataram karena banyak pusat kegiatan penting berada di sini.

Kantor Polres Mataram, Kantor Pengadilan Negeri Mataram, beberapa kantor pemerintah dan perbankan, dan yang paling utama adalah Kantor Gubernur Nusa Tenggara Barat yang bersebelahan dengan Kantor Walikota Mataram.

Baca Juga: Kesepakatan Anti Korupsi Kadin dengan KPK Semoga Bukan Lip Service Belaka

Menyusuri Jalan Langko berlanjut ke Jalan Pejanggik, kita akan menikmati keteduhan dari rimbunnya daun pohon-pohon kenari tua yang berbaris rapi di kanan kiri jalan.

Keteduhan itu tentu menyegarkan pandangan sekaligus menyenangkan. Bahkan pada siang hari pun melintas di jalan ini panasnya sinar matahari menjadi berkurang karena rimbunnya daun-daun pohon kenari itu.

Pohon-pohon kenari tua yang berbaris sepanjang kurang lebih 4 kilometer dari depan Lapangan Malomba di bagian barat kota hingga ke titik 0 kilometer di depan Kodim ini menjadi penanda sekaligus menjadi kekayaan sejarah yang sangat berharga bagi Kota Mataram, karena tidak semua kota memilikinya. Akan tetapi tidak banyak warga masyarakat yang memahaminya.

Baca Juga: Jangan Coba-coba Berlabuh di Pulau Gunung Wayang di Selong Belanak, Pulau Ini Menyimpan Kutukan Kematian

Pohon-pohon kenari ini ditanam pada masa awal pemerintahan kolonial Belanda di Lombok setelah penguasa Kerajaan Mataram saat itu berhasil  ditaklukkan pada tahun 1894.

Halaman:

Editor: Dani Prawira


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini