Masa-masa Sulit Ertugrul di Aleppo, Sinopsis Dirilis Ertugrul Episode 6

- 25 November 2021, 10:54 WIB
BAGIAN KE 6 KEBANGKITAN ERTUGRUL. MASA-MASA SULIT.
BAGIAN KE 6 KEBANGKITAN ERTUGRUL. MASA-MASA SULIT. /Mediteranee Audiovisualle/ KLIK MATARAM/

KLIKMATARAM - Dalam episode ini, Ertugrul mengalami masa-masa yang berat. Selain kesedihannya karena Halime yang masih terluka, Kabar penangkapan sahabatnya Turgut dan Pangeran Yilgit telah sampai ke telinganya.

Yang paling menyesakkan dada Ertugrul adalah sultan Al Aziz membatalkan pemberian tanah kepada suku Kayi. Padahal saat itu warga Kayi sedang dalam perjalanan migrasi di tengah keadaan Sulaeman Syah yang masih terbaring sakit.

Ertugrul juga harus berhadapan dengan berbagai intrik di dalam istana Aleppo. Sultan Al Aziz tak menyadari bahwa Nasser, menteri kepercayaannya adalah mata-mata templar.  Dia kerap bertemu dengan Titus, seorang komandan pasukan templar untuk mendapat berbagai perintah dari Patricio.

Baca Juga: Sinopsis Dirilis Ertugrul Eps-5. Ertugrul Kehilangan Sahabatnya Turgut yang Ditangkap Tentara Templar

Pasukan Templar telah menginfeksi sebagian warga suku Kayi dengan wabah mematikan. Namun yang terinfeksi telah dikarantina dan tidak diikutsertakan dalam migrasi.

Kabar mengenai wabah mematikan inilah yang mempengaruhi keputusan Sultan Al Aziz membatalkan pemberian tanah kepada suku Kayi.

Dia mengatakan itu tepat saat Ertugrul menghadapnya untuk memberikan piagam ucapan terimakasih dari suku Kayi atas kebaikan hati Sultan Aleppo.

Al Aziz merobek-robek piagam tersebut tepat di muka Ertugrul. Walau marah Ertugrul  mencoba tetap tenang.

Sementara itu Nasser melakukan serangkaian fitnah terhadap Wazir Agung Aleppo, Sahabeddin Atabei yang merupakan paman kandung dari Emir Al Aziz. Atabei difitnah melakukan upaya penggulingan kekuasaan terhadap Sultan.

Nasser bekerjasama sama dengan Esma yang merupakan pelayan pribadi Sultan yang juga kepercayaan Atabei. Namun baik Nasser dan Esma, keduanya mata-mata templar yang disusupkan ke istana.

Esma dengan rayuannya mencoba mempengaruhi Sultan Al Aziz dengan mengatakan bahwa Atabei telah membunuh tahanan templar yang menyusup ke istana saat kedatangan Ertugrul pertama kali. Esma mengatakan nampaknya Atabei menyembunyikan Informasi penting yang tidak ingin diketahui oleh Al Aziz.

Nasser dan Esma semakin mencecoki Al Aziz dengan fitnah yang berujung pada penangkapan Atabei. Tanpa mengklarifikasi terhadap pamannya, Al Aziz menuduh pamannya melakukan kudeta.

Baca Juga: Lamaran Ertugrul yang Ditolak Halime, Benarkah Dia Tak Cinta (Eps-4)

Ertugrul semakin gundah mendengar kabar penangkapan Atabei. Padahal dia dan Atabei sudah bermaksud membongkar kedok Nasser kepada Sultan Al Aziz. Namun  rupanya Nasser bertindak lebih cepat dengan melakukan penangkapan terhadap Atabei atas perintah Sultan.

Suatu malam, Ertugrul didatangi Esma atas perintah Atabei. Rupanya Atabei belum mengetahui kedok Esma sehingga masih mempercayakan untuk menemui Ertugrul.

Esma mengatakan pada Ertugrul dia datang atas permintaan Atabei. Esma mengajak Ertugrul ntuk mengikutinya. Walau dengan waspada, Ertugrul bersedia mengikuti Esma.

Namun di tengah jalan mereka dihadang sekelompok orang tak dikenal. Mereka adalah tentara Templar yang bekerjasama dengan Esma. Ertugrul lantas terlibat adu pedang dengan orang-orang tersebut. Tak berapa lama, dua alp Ertugrul, Bamsi dan Dogan datang membantu.

Dari kejadian itu Ertugrul semakin mencurigai Esma. Dia lantas mencari cara untuk bertemu dengan Atabei.

Di tengah kegundahannya, Ertugrul mendapat kunjungan Syekh Ibnu Arabi. Kepada sang guru, Ertugrul menceritakan berbagai ujian yang dia hadapi.

Syekh Ibnu Arabi yang dikenal sebagai ulama sufi yang bijaksana itu memberi nasehat menukik kepada Ertugrul.

Ibarat sebuah kapak yang berasal dari tempaan berbagai pukulan dan api yang membakarnya. "Tanpa itu, dia tak lebih dari sebuah batu gunung yang tak ada artinya," ungkap sang Syekh.

Syekh mengatakan ujian demi ujian yang dihadapi Ertugrul akan membuatnya menjadi lebih kuat dan bijak.

Sementara itu, Atabei dibawa ke pengadilan yang sudah dirancang oleh Nasser. Sebelumnya dia sudah mempengaruhi sang Hakim untuk memberikan hukuman mati pada Atabei.

Salah satu yang menjadi saksi di persidangan adalah Esma. Saat itulah Atabei baru menyadari siapa Esma sebenarnya.

Dalam persidangan itu Atabei dijatuhi hukuman mati. Atabei akan dieksekusi di alun-alun kota dihadapan penduduk Allepo.

Sultan Al Aziz sendiri agak sedih mendengar putusan itu. Dia merasa kecewa dengan pamannya. Al Aziz masih dalam pengaruh jahat Nasser.

Putusan hukuman mati terhadap Atabei sampai ke telinga Putri Layla, adik dari Sultan Al Aziz. Putri Layla pingsan mendengar kabar itu. Bagi Layla, Atabei sudah seperti ayahnya. Sejak kedua orangtuanya meninggal dunia, Atabei yang merawatnya dengan kasih sayang.

Layla tidak mempercayai kabar tersebut. Bersama pengasuh nya dia mencari cara menyelamatkan Atabei. Pengasuhnya kemudian menemui Darwis, murid Syekh Ibnu Arabi.

Ertugrul bersama para alp dan Darwis lantas menyusun rencana penyelamatan Atabei.

Hari itu, Atabei diarak menuju alun-alun kota dengan tangan yang terikat. Sejumlah pasukan kerajaan mengawalnya dengan ketat.

Baca Juga: Ulasan Film Dirilis Ertugrul Episode 3, Cinta Ertugrul dan Halimah yang Terhalang

Warga menyaksikan hal itu dengan emosi yang bercampur. Di mata mereka, Atabei terkenal santun dan merakyat. Mereka tidak percaya akan tuduhan Atabei melakukan pengkhianatan. 

Saat itu Ertugrul dan kawan-kawan sudah siaga di posisi masing-masing. Tepat saat Atabei akan dieksekusi, sebuah panah meluncur melumpuhkan sang algojo.

Dengan cepat para alp Ertugrul membawa Atabei. Apl yang lain bertarung dengan pasukan kerajaan. Dengan susah payah mereka akhirnya bisa meloloskan diri dari kejaran tentara kerajaan.

Sementara itu dalam perjalanan migrasi, sebuah percobaan pembunuhan kembali dialami oleh Sulaeman Syah.

Seorang anggota suku Kayi bernama Balaf mendatang Sulaeman Syah dengan belati di tangannya siap menikam kepala suku. Namun Kordulu lebih dulu bertindak dengan memanah Balaf yang lantas tersungkur.

Kedatangan Kordulu membuat Hayme, ibunda Ertugrul heran. Karena Kordulu bertugas menjaga perkemahan untuk persiapan migrasi rombongan kedua. Hayma masih tak mempercayai Kordulu. Di matanya, Kordulu menyimpan rencana tersembunyi yang mencurigakan.***

Editor: Muhammad F Hafiz


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini