Tau Selaq, Jelmaan Manusia Menyeramkan di Lombok Alami Kelelahan Fisik Selama Berubah Wujud

30 November 2021, 23:18 WIB
Ilustrasi mahluk gaib jelmaan manusia. Di Lombok mahluk menyeramkan ini disebut tau selaq. /pexels/Dom J/

KLIKMATARAM - Di desa-desa Lombok, sekitar tahun 60 hingga 80-an masih sering diceritakan tau selaq. Tau adalah bahasa daerah sasak Lombok yang berarti orang atau seseorang. Sedangkan selaq adalah mahluk menyeramkan yang merupakan jelmaan manusia.

Banyak cerita tau selaq yang masih dikisahkan hingga kini. Mahluk itu, kata orang-orang tua di perdesaan, dapat terbang karena memiliki sayap yang kecil, bahkan hanya selebar lidi. Itu sebabnya sewaktu terbang, bunyi di udara akibat kepakan sayap itu terdengar khas.

Orang sulit menirukan bunyi kepakan sayap tau selaq. Beberapa berusaha memperdengarkan suara yang nyaring mendekati bunyi asli yang nyaring menggema.

“Wet, wet, wet…,” begitulah orang menirukan bunyi kepakan sayap selaq.

Baca Juga: Jadi Nama Jalan Penting di Lombok Siapa Sebenarnya Saleh Sungkar

Tapi tentu saja tak persis sama. Mereka yang pernah mendengar bunyi itu pasti mengetahui suara asli kepakan sayap yang tak bisa ditirukan orang. Bunyi kepakan itu terdengar dari atap rumah apaibal ada selaq melintas.

Selain selaq keber (keber berarti terbang), ada juga selaq-tau. Selaq yang tiba-tiba saja datang menakuti orang ketika berjalan sendirian tengah malam. Selaq tau menggetarkan daun-daun pohon yang rimbun untuk menunjukkan mereka ada di sekitar orang yang melewati jalan.

Dedaunan akan bergetar dan lama-kelamaan bergoyang manakala ada kehadiran selaq tua.

Mereka senang berada di ataspepohonan pada malam hari. Dan beriam diri di sana sepanjang malam. Beberapa orang mengatakan selaq yang berada di pepohonan sebenarnya beristirahat sebentar sebelum meneruskan perjalanan pulan atau menuju ke suatu tempat.

Orang yang memiliki ilmu hitam untuk mengubah dirinya menjadi selaq, mengalami kelelahan fisik yang luar biasa selama berubah wujud itu.

Seorang perempuan di sebuah desa di Lombok Timur, menceritakan pengalaman melihat selaq.

Baca Juga: Darbata, Sosok Misterius di Kampung-kampung Pinggiran Selatan Kota Mataram

Suatu waktu ketika musim panas melanda Lombok, air di sumur warga berkurang. Air sumur bisa ditimba lagi keesokan hari setelah semalaman mengumpul lagi di dalam sumur. Jadinya, siapa yang cepat menuju sumur bisa mendapatkan air. 

Perempuan yang oleh warga dipanggil dengan Inaq Ilok, kemunkinan nama sebenarnya Irah, memilih pergi ke sumur yang jauh dari kampung. Yaitu di tengah-tengah sawah. Sekitar dini hari sebelum subuh dia nekad seorang diri datang ke sana.

Perempuan itu mengangkat air dengan timba dan menuang ke dalam wadah yang dibawa. Sewaktu dia mengulur tali lagi timba ke dalam sumur, tiba-tiba dari arah pohon nangka yang tak jauh dari sumur terdengar suara yang membuat Inak Ilok sangat terkejut.

Bunyinya mendengung nyaring. Mirip seperti sekumpulan lebah yang menimbulkan bunyi dari gelombang sayap.

Ilok seperti tersihir, ingin menjauh tapi kakinya tak sanggup terangkat. Itu membuatnya berteriak sekenanya dan berhasil melepaskan diri dari cengkraman gaib.***

Editor: Muhammad F Hafiz

Tags

Terkini

Terpopuler