Di sisi lain, filler payudara juga bisa mengganggu pemeriksaan USG payudara saat seorang wanita ingin melakukan medical check up atau screening tumor.
Hal itu bisa terjadi lantaran adanya jaringan asing yang masuk ke dalam tubuh. Pasalnya, bahan baku filler payudara ini di Indonesia non-available (tidak tersedia) dan non registrasi. Bahkan FDA (BPOM AS) juga belum menyetujui tentang filler payudara ini.
Baca Juga: Potret Kim Sabu, Dalam Doctor Romantic yang Tak Ada Duanya
Dia mengungkapkan bahwa belakangan, ada pasiennya yang meminta dilakukan prosedur filler payudara. Namun, permintaan itu ditolak karena alasan berbahaya.
“Dengan kasus ini, saya berharap tidak ada korban lagi. Masyarakat Indonesia menjadi bijak dalam mengambil treatment untuk dirinya, dan tergiur untuk filler payudara. Apalagi dengan embel-embel harga terjangkau sekalipun,” katanya.***
Disclaimer: Artikel ini pernah dimuat di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Bahaya Filler Payudara Bisa Berakibat Fatal, Dokter: Eropa dan AS Saja Sudah Melarangnya
Artikel Rekomendasi