Penyakit Ginjal Perlu Diwaspadai, Kenali Ciri dan Cara Pencegahannya

18 Maret 2022, 08:01 WIB
Waspadai penyakit ginjal. Kenali ciri dan pencegahannya. /Pixabay

KLIKMATARAM - Jumlah kematian lebih dari 42 ribu per tahun, penyakit ginjal menjadi penyebab kematian ke-10 di Indonesia.

Masyarakat perlu mewaspadai penyakit ginjal dengan melakukan pencegahan sedini mungkin.

Selain itu dengan mengenali ciri-ciri dari penyakit ginjal ini.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta Terbaru: Papa Surya Cemas Elsa Mengalami Luka Serius, Mama Sarah Histeris

Fungsi ginjal adalah untuk membuang sisa metabolisme dalam tubuh. Semua proses dalam tubuh akan dibuang melalui hati dan ginjal.

Pembuangan dari ginjal disalurkan melalui urin. Sedangkan pembuangan dari hati itu melalui anus.

Baca Juga: Aplikasi HajiPintar Dirilis, Menag Yaqut Cholil Qoumas Jelaskan Kegunaaannya

Fungsi ginjal selain memproduksi urin adalah sebagai keseimbangan cairan. Misalnya, saat suhu udara dingin, tubuh akan lebih sering buang air kecil.

Sebaliknya kalau suhu udara panas tubuh akan merasa kekurangan cairan.

Baca Juga: Suami Istri Jatuh Cinta Berulang Setiap Hari, Tips Mudah dari Dokter Aisyah Dahlan

Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) dr Zulkhair Ali mengatakan kalau ginjal tidak berfungsi maka akan terjadi gagal ginjal.

Dia menyebut penyakit ginjal yang umum dialami adalah batu ginjal, infeksi ginjal, radang ginjal, ginjal karena diabetes, ginjal karena hipertensi, ginjal karena lupus, dan ginjal karena polikistik.

Baca Juga: ‘Komentator’ MotoGP Cilik dari NTT Makan Malam Bareng Enea Bastianini

Penyakit-penyakit tersebut dapat menurunkan fungsi ginjal. Fungsi ginjal dapat dibagi dua, umumnya yaitu gangguan ginjal akut dan penyakit ginjal kronik.

Kemudian pada penyakit ginjal kronik ada fase yang dinamakan akut on kronik.

“Yang menarik adalah pada penyakit ginjal akut, gejala pada pasien terlihat berat sekali tapi bisa sembuh sempurna,” katanya dalam konferensi pers secara virtual Hari Ginjal Sedunia, Kamis 17 Maret 2022.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta Terbaru: Kepanikan Nino Panik Dengar Elsa Jadi Korban Kebakaran Lapas Pinang Jaya

Zulkhair Ali juga menjelaskan penyakit ginjal kronik. Pasien justru tidak merasakan apapun, tidak ada gejala, tapi ketika sudah berat akhirnya harus cuci darah dan tidak bisa disembuhkan kembali.

Penyakit ginjal kronik, lanjutnya, merupakan masalah kesehatan global karena prevalensi gagal ginjal itu semakin hari semakin meningkat.

Baca Juga: Boleh Tidaknya Mudik Lebaran Idul Fitri Tahun Ini, Simak Penjelasan Satgas Penanganan Covid-19

Tidak hanya itu penyakit tersebut bersifat progresif dan tidak bisa sembuh kembali, tingkat mortalitas yang tinggi, dan memakan biaya mahal.

Karenanya, perlu dilakukan pencegahan dengan deteksi sedini mungkin terhadap penderita penyakit ginjal.

Baca Juga: Rahasia Suami Kentut Depan Istri, Ini Manfaatnya Kata Dokter Aisyah Dahlan

Pencegahan idealnya dilakukan dari fase normal, yakni menskrining orang-orang yang tidak sakit untuk mengetahui apakah ada faktor risiko terjadinya penyakit ginjal atau tidak.

Kalau sudah ditemukan adanya faktor risiko, maka langkah selanjutnya harus menurunkan faktor risiko tersebut.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta RCTI hari ini: Kabar Elsa Meninggal Dunia Bikin Nino Cemas

Skrining juga dilakukan terhadap pasien-pasien yang sedang mengalami penyakit ginjal.

“Kalau sudah terjadi kerusakan kita harus melakukan pengobatan, baik melakukan pengobatan terhadap ginjalnya untuk menunda atau memperlambat progresivitas penyakit ginjalnya maupun mengobati komorbid yang ada,” ucap dr Zulkhair.

Baca Juga: Selain 4 Pesohor di Kasus Doni Salmanan Ternyata Atta Halilintar Juga Temui Penyidik dan Kembalikan Barang

Namun apabila sudah terjadi gagal ginjal maka harus dilakukan terapi pengganti ginjal atau transplantasi ginjal.

Sebagai langkah pencegahan diperlukan deteksi dini penyakit ginjal dengan mengenali penyebab–penyebab gagal ginjal.

Baca Juga: Mau Ikut Kuis Hari Bumi Buat Pamer Rame-rame? Caranya Tinggal Tik di Google Search

Penyebab penyakit ginjal yang paling sering terjadi adalah hipertensi, diabetes, dan radang ginjal.

Sementara untuk gejala penyakit ginjal kronis, antara lain mual, gatal-gatal, sesak napas, anemia, dan hipertensi.

Baca Juga: Indra Kenz Tersangka Kasus Penipuan Investasi Binomo Ternyata Seorang Penyanyi

Sayangnya gejala ini baru muncul setelah tahap lanjut atau pada stadium lanjut.

Pada stadium awal gejala sama sekali tidak terlihat atau tidak terasa.

Oleh karena itu, solusinya adalah harus melakukan pemeriksaan secara berkala, secara rutin terutama bagi faktor risiko menderita penyakit ginjal.

Baca Juga: Penukaran Tiket MotoGP Banyak Tak Terlayani, Ini Tempat Alternatif Lainnya

Seperti, usia di atas 50 tahun, penderita diabetes, penderita hipertensi, perokok, obesitas, dan ada riwayat keluarga yang menderita penyakit ginjal.

“Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan setiap 1 tahun,” ujarnya seperti dikutip dari laman Kemenkes.

Baca Juga: Tak Disangka Ular Piton Belasan Meter Bersarang di Plafon, Pemilik Rumah Merinding

Dari sisi fasilitas kesehatan, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin telah menunjuk Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) sebagai koordinator untuk pengembangan jejaring rumah sakit untuk pelayanan penyakit ginjal.

“Kita sudah mencoba membuat jejaring rumah sakit untuk pelayanan penyakit ginjal,” kata Koordinator Substansi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, Kemenkes dr Theresia Sandra Diah Ratih.

Baca Juga: Viral di TikTok! Video Seorang Ibu Membeli Nugget Kemasan di Sebuah Swalayan, Ibu-Ibu Lain Marah-Marah

Theresia mengatakan pemerintah telah menyediakan layanan untuk deteksi dini bagi masyarakat minimal setiap 1 tahun sekali baik itu di tingkat RT maupun RW.

Layanan tersebut dalam bentuk Posyandu untuk usia produktif dan Lansia.

“Seluruh masyarakat diharapkan bisa mengakses layanan itu, termasuk juga pengobatan dan konseling untuk faktor risiko penyakit ginjal,” tutupnya.***

Editor: Dani Prawira

Sumber: Kemenkes

Tags

Terkini

Terpopuler