Cerita Najwa Shihab Belajar Jadi Muslim Minoritas di Tengah Mayoritas Katolik Amerika

- 18 Januari 2022, 21:08 WIB
Najwa Shihab cerita pengalamannya belajar toleransi saat di Amerika.
Najwa Shihab cerita pengalamannya belajar toleransi saat di Amerika. /Instagram @najwashihab

KLIKMATARAM - Najwa Shihab secara tidak langsung belajar toleransi di Amerika Serikat. Najwa cerita, dia belajar toleransi di Amerika pada umur 16 tahun ketika ia mengikuti beasiswa program pertukaran pelajar. 

Dalam program pertukaran pelajar itu Najwa Shihab harus masuk ke sekolah-sekolah untuk menyampaikan bagaimana kehidupan seorang muslim. Bagaimana indahnya menjadi muslim.

Najwa Shihab bercerita tentang bagaimana Indonesia dan tentunya hubungannya dengan agama Islam.

Menurut Najwa yang presenter terkenal ini, orang yang pernah merasakan diri menjadi minoritas bisa jadi akan lebih mudah merasakan adanya toleransi.

Baca Juga: Usai Diajak Nonton Video Syur, Pelaku Rudapaksa Bocah Usia 9 Tahun di Sumbawa

“Dan orang yang tahu rasanya menjadi minoritas mungkin akan jauh lebih mudah toleran, ini berdasarkan pengalaman saya ya, tahu rasanya menjadi sedikit di antara yang banyak,” ujarnya di Instagram @najwashihab.

Di Amerika, puteri Quraish Shihab itu tinggal satu tahun. Pengalaman itu memberikannya sedkit banyak pengalaman tentang menjadi muslim di tengah-tengah mayoritas non muslim.

Ia merasakan betul bagaimana menjadi minoritas di tengah mayoritas. Saya tahu bagaimana menjadi minoritas di tengah-tengah mayoritas non muslim,” kata Najwa sebagaimana ia unggah di akun IG-nya 3 hari lalu.

Baca Juga: Sakit Karena Gangguan Jin Dijelaskan dr Zaidul Akbar Akibat Tiga Hal Ini, Hentikan Jika Ingin Sehat

Sepertinya cerita Najwa itu berlangsung di sebuah tempat bertuliskan Maarif Institute. Sebuah lembaga yang peduli dan fokus pada pengarusutamaan kehidupan toleranasi antar ummat beragama di Indonesia.

Najwa betul-betul terkesan dengan keluarga asuhnya di sana. Pada saat bulan Ramadhan, ibu angkat Najwa Shihab selalu membaangunkannya untuk makan sahur.

Begitupun ketika lebaran ia diantarkan menuju New York City oleh bapak angkatnya, yang berprofesi sebagai dokter yang jaraknya 3 jam dari Brodlyn.

Baca Juga: Gempa Bumi Guncang Wilayah Bima, BMKG Sebut dari Sesar Aktif Dasar Laut

Bapak angkatnya bela-belain untuk mengantar Najwa merayakan momen hari Raya Idul Fitri kala itu.

Perjalanan dari kota kecil tempat Najwa tinggal bersama keluarga Katolik yang taat itu, New York merupakan jarak terdekat.

Mereka tahu Najwa harus merayakan Hari Raya Idul Fitri dan agar bisa merasakan kemeriahan harus diantar kesana untuk bertemu dengan komunitas muslim dari banyak penjuru USA.

Kata Najwa, keluarga angkatnya itu adalah keluarga Katolik yang taat. Ia melihat sendiri di setiap hari minggu mereka harus ke gereja untuk beribadah.

Meskipun begitu mereka adalah sosok yang cukup mengharagai Najwa sebagai seorang muslim. Cerita Najwa ini diringi tepuk tangan dari pirsawan yang hadir.***

Editor: Hariyanto


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x