Guguran Awan Panas Gunung Semeru Berdampak Pada Warga

- 5 Desember 2021, 05:04 WIB
Guguran awan panas dari letusan Gunung Semeru.
Guguran awan panas dari letusan Gunung Semeru. /BNPB

KLIKMATARAM - Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik yang ditunjukkan dengan terjadinya guguran awan panas.

Laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, awan panas ini mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Sabtu, 4 November, pukul 15.20 WIB.

Berdasarkan pengamatan dari petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, getaran banjir lahar atau guguran awan panas tercatat mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter.

Baca Juga: Tingkat Kematian Akibat Varian Omicron Belum Ditemukan, Ini Sejumlah Gejalanya

Pada pukul 15.10 WIB, PPGA Pos Gunung Sawur kemudian melaporkan visual abu vulkanik dari guguran awan panas sangat jelas teramati mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang.

"Laporan visual dari beberapa titik lokasi juga mengalami kegelapan akibat kabut dari abu vulkanik," kata Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya yang disiarkan melalui portal BNPB, Sabtu 4 November 2021.

Catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.

Baca Juga: Petani di Bima Terkena Tembakan Polisi Akibat Rebutan Pupuk, Puncak Pemblokiran Jalan Selama Dua Hari

Sebagai respon cepat dari adanya kejadian guguran awan panas tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat dan para penambang untuk tidak beraktivitas di sepajang Daerah Aliran Sungai (DAS) Mujur dan Curah Kobokan.

Halaman:

Editor: Dani Prawira


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini