Agenda di IMF dan 10 Tokoh Dunia yang Ditemui Sri Mulyani

- 17 Oktober 2021, 14:23 WIB
Pertemuan tahunan yang dihadiri Sri Mulyani di International Monetary Fund-World Bank Group.
Pertemuan tahunan yang dihadiri Sri Mulyani di International Monetary Fund-World Bank Group. /Fb Sri Mulyani Indrawati/ist

KLIKMATARAM - Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indrawati menyebut beberapa catatan dari agenda pertemuan tahunan yang dihadirinya di International Monetary Fund-World Bank Group (IMF-WBG). Dia juga mencatat nama-nama tokoh yang ditemui dan agendanya dalam pertemuan di Washington DC, Amerika Serikat.

Sri Mulyani mengatakan pada pertemuan tahunan yang berlangsung di Amerika Serikat (AS) itu, yang dibahas di antaranya mengenai pemulihan ekonomi dunia yang tidak merata akibat pandemi COVID-19 dan sejumlah tantangan lainnya.

Melalui akun media sosial Facebooknya, yang dilihat KlikMataram pada Minggu, 17 Oktober 2021, Sri Mulyani menulis beberapa catatan di pertemuan hari ketiganya pada 15 Oktober 2021 ketika berada di Negara AS.

"Pandemi Covid-19 merupakan ancaman bagi seluruh negara di dunia. Kesehatan dan keselamatan rakyat terancam, kondisi sosial dan ekonomi merosot," tulisnya.

Sri Mulyani menyatakan dalam situasi darurat, Bank Dunia Grup memberikan dukungan pendanaan sebesar US$ 160 milyar bagi 100 negara di dunia, untuk penanganan krisis kesehatan, pengadaan dan program vaksin, bantuan sosial dan ekonomi. "Dunia akan terus dihadapkan pada berbagai kemungkinan krisis, baik bidang kesehatan, ekonomi, bencana alam maupun ancaman akibat perubahan iklim," ucapnya.

Menurut Sri Mulyani, krisis tersebut tidak mengenal batas negara. Kerjasama internasional dan peranan lembaga multilateral menjadi mutlak diperlukan.

Untuk menghadapi ancaman perubahan iklim, negara-negara berkembang memerlukan pendanaan dan akses teknologi sehingga dapat beradaptasi dan memitigasi resiko perubahan iklim.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan peranan Bank Dunia Grup dalam menyediakan instrumen pendanaan yang fleksibel dan responsif untuk membantu negara-negara anggotanya menjadi sangat penting. Demikian juga dalam membantu menjembatani hadirnya pendanaan dan peranan swasta (creative financing) dalam memecahkan persoalan pembangunan yang makin kompleks dan mendesak.

Dunia, kata dia, harus mampu untuk terus maju dan tumbuh bersama, untuk menciptakan kemakmuran yang berkeadilan dan berkelanjutan.

"Tugas itu harus dijawab oleh para pembuat kebijakan melalui kerjasama global yang harus dibangun berdasarkan prinsip kemerdekaan, kedaulatan, keadilan sosial dan perdamaian abadi, seperti yang diamanatkan para pendiri bangsa kita," tegasnya.

Pada pertenuan yang dipusatkan di  Washington DC tersebut, Sri Mulyani juga melakukan berbagai pertemuan bilateral dengan utusan negara-negara yang lain.
Berikut beberapa catatannya terkait pertemuan itu.

1. Menkeu Amerika Serikat Janet Yellen, membahas Pandemic Preparedness dan climate change, serta perubahan situasi ekonomi global.

2. Menkeu Argentina Martin Guzman, membahas kondisi ekonomi Argentina yang sangat berat dan pentingnya dukungan IMF dan global untuk mengatasinya.

3. Menkeu Saudi Arabia, Mohammed Al Jadan, membahas kenaikan harga minyak dunia, Energy Security dan agenda Climate Change. Juga tukar pengalaman Saudi saat menjadi tuan rumah dan presidensi G20.

4. Menkeu Switzerland Ueli Maurer; membahas keinginan untuk berpartisipasi dalam pertemuan G20 di Indonesia.

5. Menkeu Italia, Daniele Franco, sebagai Presidensi G20 saat ini. Kami membahas Agenda Finance Track G20 yang akan diteruskan oleh Indonesia mencakup Persetujun Perpajakan Global, isue pendanaan climate change dan infrastruktur, dan pendanaan pandemic preparedness.

6. Menkeu Perancis Bruno Lemaire, membahas pendanaan climate change, persetujuan Perpjakan global, dan pentingnya dukungan dan bantuan untuk negara-negara miskin menghadapi pandemi dan climate change.

7. Menkeu India Nirmala Sitharaman, membaha agenda G20 termasuk Proposal Pandemi Preparedness Fund, beberapa isue perdagangan bilateral Indonesia dan India. Tantangan ekonomi menghadapi kenaikan harga minyak dunia. Menkeu Nirmala juga menyanyikan hadiah buku “Ramayana” yang sangat indah.

8. Menkeu Turkey Lutfi Elvan - membahas kondisi ekonomi Turkey dengan inflasi yang tinggi 15 persen dan upaya mengembalikan stabilitas ekonominya, membahas beban pengungsi di Turkey dan juga membahas mengenai FATF (Financial Action Task Force).

9. Senior Minister Singapore Tharman Shanmugaratnam yang merupakan ketua High Level Independen Panel mengenai Pendanaan Pandemic Preparedness. Membahas rekomendasi panel mengenai pembentukan pendanaan untuk menghadapi pandemi di masa depan.

10. Pertemuan Presiden Asian Development Bank (ADB) Masatsugu Asakawa membahas dukungan ADB untuk Presidensi G20 oleh Indonesia, Program Energi Transision Mechanism dan persiapan pertemuan climate change di Galsgow, serta program ADB di Indonesia.***

Editor: Hariyanto


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x