Begini Dampak Gempa Berkekuatan 4,8 yang Dirasakan di Bali dan Lombok

- 16 Oktober 2021, 21:01 WIB
Dampak gempa magnitudo 4,8 yang terjadi di wilayah Bali
Dampak gempa magnitudo 4,8 yang terjadi di wilayah Bali /Facebook Daryono Bmkg/ist

KLIKMATARAM - Gempa berkekuatan Magnitudo 4,8 mengguncang wilayah Bali. Getaran gempa dirasakan warga hingga Lombok. Gempa terjadi pada hari Sabtu, 16 Oktober 2021 pukul 04:18 Wita itu berdampak kerusakan.

Episenter terletak pada koordinat 8,32° LS; 115,45° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 8 km barat laut Karangasem, Bali pada kedalaman 10 km. Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktifitas sesar lokal.

Dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Karangasem, Denpasar dan Lombok Utara IV MMI. Artinya, pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela, pintu berderik dan dinding berbunyi.

Sementara di Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Barat, dan Mataram III MMI, itu berarti getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Ardhianto Septiadhi dalam keterangan resminya, Sabtu 16 Oktober 2021 menyatakan hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempabumi tektonik menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.

Hingga pukul 4:42 Wita, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 2 aktivitas gempabumi susulan atau aftershock dengan M=3,8 dirasakan di Karangasem III MMI dan M=2,7.

Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya.

Warga juga diingatkan agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. "Periksa dan pastikan bangungan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," ungkap Ardhianto.

Sementara itu, informasi dari Kepala Badan Mitigasi Mempa Bumi dan Bencana Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Daryono, yang dilansir dari berbagai sumber menyebut gempa dengan kekuatan magnitudo 4,8 di Karangasem, Bali dirasakan kuat. Gempa itu pun dilaporkan merusak sejumlah rumah dan ada korban jiwa karena tertimbun longsor.

"Gempa ini menimbulkan kerusakan bangunan rumah di berbagai tempat di Kabupaten Karangasem dan sekitarnya. Gempa Rendang Karangasem ini tidak hanya berdampak menimbulkan kerusakan bangunan rumah, tetapi gempa juga memicu dampak ikutan (collateral hazard) seperti longsoran (landslide) dan runtuhan batu (rockfall) di beberapa tempat," ungkap Daryono.

Menurutnya, gempa menyebabkan terjadinya longsor di kawasan pegunungan yang terdapat bukit dan tebing curam. Dilaporkan, longsor dan runtuhan batu mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.

"Dampak ikutan gempa kuat berupa longsoran dan runtuhan batu lazim terjadi, sehingga efek topografi semacam ini patut diwaspadai saat dan pasca gempa. Dampak ikutan yang dipicu gempa ini dilaporkan menyebabkan korban jiwa akibat tertimbun tanah longsor di Desa Trunyan, Kintamani," jelasnya.***

 

Editor: Hariyanto


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah