Bang Zul: Gak Ada Kaitannya WADA dengan Penyelenggaraan WSBK dan MotoGP di Mandalika

- 11 Oktober 2021, 06:15 WIB
Gubernur NTB Zulkieflimansyah saat mencoba mengendarai sepeda motor di sirkuit Mandalika.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah saat mencoba mengendarai sepeda motor di sirkuit Mandalika. /dokumetansi Humas Pemprov NTB/istimewa/

KLIKMATARAM - Surat dari Badan Antidoping Dunia (WADA) sempat membuat opini yang akan mengganggu penyelenggaraan World Superbike dan MotoGP di Pertamina Mandalika International Street Circuit.

Hal ini pun langsung mendapat respons Gubernur NTB KH Zulkieflimansyah. 

Melalui akun media sosialnya, Gubernur NTB Bang Zul Zulkieflimansyah menepis isu surat teguran WADA yang berpengaruh terhadap penyelenggaraan World Superbike dan MotoGP.

Dia juga meneruskan ulang pesan singkat dari Dirut ITDC yang menyanggah tentang isu doping tersebut.

"Ini penjelasan Dirut ITDC. Saya forward ya. MotoGP adalah professional automotive sport, tidak terkait performance based sports yang ada pengaruh doping. Jadi nggak ada kaitannya sama sekali," tulisnya.

Hal yang sama juga diklarifikasi langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora RI), Zainudin Amali. Surat teguran dari WADA yang menyatakan Indonesia tak memenuhi syarat jadi tuan rumah kejuaraan tingkat regional, kontinental ataupun dunia.

Teguran itu berpotensi membuat Indonesia terancam sanksi tidak boleh mengibarkan dan membawa nama negara, serta tak diizinkan menggelar kejuaraan apa pun.

Menpora bertindak cepat dengan mengirimkan klarifikasi mengenai hal tersebut. Zainudin Amali menegaskan ini terjadi karena adanya kesalahpahaman akibat pergantian struktur organisasi dan juga pandemi Covid-19 yang tersebar di Indonesia sejak Maret 2020.

“Kami mendapat surat dari WADA, tentang dianggap ketidakpatuhan, sesuai dengan yang disampaikan pada 15 September lalu,” kata Menpora, Zainudin Amali, kepada beberapa media di Jakarta.

“Kami memiliki waktu 21 hari untuk mengklarifikasi surat yang kami dapatkan. Kami gerak cepat. Hari ini, kami langsung koordinasi dengan lembaga antidoping Indonesia, di mana posisi kami sampai dikatakan tidak patuh. Ternyata, ini lebih mengacu kepada pengiriman sampel kita. Pada 2020, kami memang merencanakan memberikan sampel. Tapi kami tidak menyangka, pada Maret, Covid-19 merebak di Indonesia," sambungnya lagi.

Menpora juga mengatakan kasus ini hanya masalah administrasi yang akan selesai jika dijelaskan secara rinci. Terlebih saat ini, Indonesia sedang mengadakan Pekan Olahraga Nasional (PON), di mana jumlah sampel yang diambil lebih dari cukup.

“PON masih berlangsung, dan dari sini kami bisa memiliki banyak sampel. Jadi bisa terpenuhi syarat itu. Kami dari pemerintah memiliki komitmen untuk mematuhi semua yang menjadi tanggung jawab kami. Saya optimistis ini masih bisa diklarifikasi dan dikomunikasikan.” jelasnya.

Surat dari WADA memunculkan kekhawatiran dari para pencinta MotoGP dan WSBK (World Superbike) di Tanah Air, tentang terancamnya gelaran dua ajang balap motor bergengsi itu di Mandalika.

Kehadiran WSBK, terutama MotoGP sangat dirindukan oleh para penggemar di Indonesia. “Saya yakin semua itu masih bisa dilakukan. Indonesia belum di-banned jadi masih bisa melakukan kegiatan olahraga. Jadi, tolong jangan dibayangkan Indonesia tidak boleh menyelenggarakan kompetisi internasional atau mengirim atlet ke luar negeri,” tuturnya.***

Editor: Dani Prawira


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x