Aisah Dahlan menjelaskan, seorang laki-laki yang gay memiliki kecenderungan untuk tertarik secara seksual terhadap laki-laki, bukan kepada wanita. Maka dari itu, hipotalamusnya menyusut.
“Jadi sebenarnya bukan hipotalamusnya yang menciut lantas dia menjadi gay, bukan. Tetapi karena dia tiba-tiba mengalami penyimpangan hasrat seksual, yang tadinya kepada wanita lantas berubah menjadi kepada laki-laki, makanya hipotalamusnya menciut. Jangan kebalik,” kata Aisah.
Baca Juga: Orangtua Mesti Tahu, Tips Menegur Anak dengan Bahasa Cinta, Simak Kata Dokter Aisyah Dahlan
Wanita 54 tahun ini menambahkan bahwa gay terjadi karena lingkungan pergaulan, bukan karena kondisi fisik seorang laki-laki.
“Maka kondisi hipotalamus seorang laki-laki normal adalah dua setengah kali lebih besar dari pada hipotalamus perempuan. Sedangkan seorang gay memiliki hipotalamus sepertiga kali lebih kecil dari pada milik laki-laki normal,” ungkap dokter lulusan Universitas Gajah Mada ini.
Lebih lanjut Aisah menuturkan bahwa seorang gay juga memiliki napsu makan yang jauh lebih rendah dari pada laki-laki normal, karena pusat rasa lapar dan haus ada di hipotalamus juga.
Baca Juga: Sinopsis Eve: Seo Ye Ji dan Park Byung Eun Lakukan Langkah Berani, Tampil Bersama di Publik
“Makanya gay itu nggak napsu makan juga, kan. Karena hipotalamus juga berfungsi sebagai pusat lapar dan haus. Normalnya laki-laki lebih cepat lapar dari pada perempuan. Tapi untuk gay enggak begitu. Dia nggak terlalu suka makan. Saya punya pasien gay juga begitu, nggak suka makan. Maunya Cuma minum itu pun susu,” ungkap ibu empat anak ini.***
Artikel Rekomendasi