8 Amalan Sunnah di Hari Raya Idul Adha, Salah Satunya Tidak Sarapan Sebelum Sholat Id

- 1 Juli 2022, 08:51 WIB
8 amalan sunah di hari raya Idul Adha, salah satunya tidak makan sebelum menunaikan shalat Id
8 amalan sunah di hari raya Idul Adha, salah satunya tidak makan sebelum menunaikan shalat Id /pexels.com/RODNAE Productions/
 
KLIKMATARAM - Tinggal menghitung hari, Idul Adha akan segera tiba, hari raya ini menjadi hari yang sangat dinanti-nanti oleh segenap umat muslim. 
 
Idul Adha selayaknya disambut dengan suka cita, kebahagiaan dan penuh kesyukuran.
 
Untuk menyempurnakan momen itu, ada baiknya kita bekali diri dengan mengetahui sunnah-sunnah di hari raya Idul Adha, agar pelaksanaannya menjadi lebih sempurna.
 
 
Berikut 8 amalan sunnah yang dikerjakan di Hari Raya Idul Adha, yang dirangkum dari berbagai sumber. 
 
1. Mengakhirkan pelaksanaan sholat Idul Adha sampai tinggi matahari kurang lebih 1 tombak. 
 
Ukuran 1 tombak, kurang lebih 2,5 meter, 7 hasta (dzira’) pandangan mata jarak dekat. 
 
 
Dalam Kitab At-Taqrirat As Sadidah dijelaskan, bahwa 1 tombak  jika dikonversi dalam ukuran jam, kurang lebih 16 menit, atau setara 4 derajat, setelah matahari terbit. 
 
Contoh; matahari terbit pukul 06:00 pagi, maka waktu dhuha 16 menit kemudian, yaitu pukul 06.16 menit. (At-Taqrirat As Sadidah, Juz 1, hal. 192).
 
2. Dikerjakan di Masjid dengan ketentuan jika bisa menampung jumlah jama'ah.
 
Jika pelaksanaan sholat Idul Adha di Masjid namun tidak bisa menampung jama'ah, maka pelaksanaanya boleh di tempat lain. Contohnya; di tanah lapang.
 
3. Menghidupkan malam hari raya dengan ibadah. 
 
Menghidupkan malam hari raya bisa dengan berbagai cara, seperti memperbanyak sholat, takbir dan sholawat.
 
 
Termasuk juga, menghidupkan malam hari raya Idul Adha dengan melaksanakan sholat isya dan sholat subuh berjamaah. 
 
Sebagaimana dijelaskan di dalam kitab  At-Taqrirat As Sadidah, Juz 1, hal. 346.
 
ويحصل الإحياء بإحياء معظم الليل أو بصلاتي العشاء والصبح جماعة.
 
"Termasuk juga, menghidupkan malam hari raya dengan menghidupkan malam-malamnya atau melaksanakan sholat isya dan sholat subuh berjamaah."
 
4. Mandi dalam rangka menyambut hari raya, terhitung kesunahannya semenjak pertengahan malam.
 
Akan tetapi, jika tidak mampu, boleh mandi setelah terbit fajar. 
 
5. Memakai minyak wangi dan menghias diri, berpakaian rapi dengan pakaian terbaik.
 
Hal ini dianjurkan untuk semua kalangan, baik anak-anak dan dewasa.
 
Karena wujud kesyukuran secara lahiriah bisa ditunjukkan dengan memakai wangi-wangian dan pakaian rapi.
 
 
6. Berpagi-pagi atau berangkat lebih awal kecuali imam untuk menjaga wibawa seorang imam.
 
Pelaksanaan sholat hari raya memang memancing semangat bagi siapapun yang melaksanakannya. 
 
Setiap muslim tidak ingin menyia-nyiakan momen penting yang jatuhnya satu tahun sekali. 
 
Oleh karenanya, disunnahkan datang lebih awal. 
 
Selain itu, tujuannya adalah agar lebih luas peluang kita memperbanyak ibadah sembari menunggu pelaksanaan sholat hari raya tiba.
 
Sekaligus juga memperpanjang pahala I'tikaf jika pelaksanaannya di Masjid.
 
7. Berjalan kaki lebih diutamakan agar setiap langkah dihitung pahala.
 
 
Adapun pulangnya sunnah melewati jalan yang berbeda. 
 
Hal demikian semata-mata untuk mendapat pahala ibadah yang lebih banyak.
 
8. Menahan diri dari makan semenjak terbit matahari sampai terlaksananya sholat Idul Adha.
 
Sekiranya agar menghormati saudara-saudara kita yang tidak berkecukupan.
 
Demikianlah beberapa kesunahan hari raya Idul Adha.
 
Semoga dengan ini menambah semangat kita dalam menyambut hari raya tiba.***

Editor: Yeni Irmaya

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x