Terdapat keindahan lainnya berupa taman di sekitar bangunan masjid. Di tengah taman itulah terdapat tangga sebagai jalan masuk ke dalam masjid.
Selain taman, pada salah satu sisi area masjid juga terdapat gazebo yang cukup besar yang bisa digunakan oleh pengunjung untuk duduk bersantai menikmati keindahan panorama dan kesejukan semilir angin yang berhembus.
Antara gazebo dengan bangunan masjid dihubungkan oleh sebuah jembatan penyeberangan yang cukup tinggi, dan di bawah jembatan itu juga terdapat kolam dengan air yang jernih.
Menilik bentuk bangunannya, maka para pengunjung hampir pasti berpikir bahwa masjid ini dibangun oleh anggota masyarakat beretnis Tionghoa, dan asumsi pengunjung tersebut memang tidak salah.
Baca Juga: Sinopsis Sufiyana ANTV Hari Ini: Polisi Temukan Mayat Perempuan, Zaroon Cemas Diminta Identifikasi
Masjid ini dibangun oleh seorang pengusaha muslim etnis Tionghoa yang tinggal di Mataram.
Dari laman Facebook Desa Pakuan tertulis masjid ini dibangun sebagai wujud rasa syukur dari pasangan Ang Thian Kok dan Tee Mai Fung atas hidayah keimanan yang mereka terima.
Setelah memeluk agama Islam dikenal dengan nama Muhammad Maliki dan Siti Maryam.
Akhirnya masjid ini tidak hanya menjadi tempat beribadah yang nyaman dan mendamaikan hati. Tapi juga destinasi wisata yang langka, unik, dan menarik di salah satu pelosok desa yang sejuk di pinggir hutan, yaitu Desa Pakuan.***
Artikel Rekomendasi