Baibondo dan Tulenjak, Horor Bocah Lombok Tahun 80-an, Tulenjak Makhluk Aneh Elastis

- 3 Desember 2021, 14:12 WIB
Ilustrasi pohon yang tinggi menggambarkan mahluk astral yang terus menjulur ke atas apabila kepalanya ditatap.
Ilustrasi pohon yang tinggi menggambarkan mahluk astral yang terus menjulur ke atas apabila kepalanya ditatap. /Pexels/Mohsin Khan/

KLIKMATARAM – Mahluk astral punya banyak wujud di Lombok. Beda penampakan beda nama. Bahkan penampakan yang sama pun punya nama berlainan di kampung berbeda.

Baibondo salah satunya. Mahluk yang banyak diceritakan orang di tahun 80-an ini, suka menculik bayi dan anak kecil. Nama baibondo akrab di telinga penduduk kota Mataram. Tapi di Lombok Barat mereka disebut bebonto atau beboro.

Baibondo diceritakan oleh Ahmad Jupri warga Kelurahan Pagutan, Kota Mataram, kepada Klik Mataram, Jumat 3 Desember 2021.

Baca Juga: Inilah Cerita Awal Mula Kampung Selaq yang Terkenal di Lombok

Mahluk ini, kata Jupri, paling ditakuti bocah. Anak-anak kecil tak akan berani keluar rumah di tahun-tahun akhir 1970-an sampai 1980-an. Apalagi di kampungnya, penerangan lampu listrik masuk di awal 80-an.

“Dulu itu cerita-cerita (mistis) begini kebut (trending topic), berganti-gantian. Tiga bulanan orang bahas baibondo, nanti baibondo berhenti kebut, muncul lagi cerita tulenjak,” kisah Jupri.

Rupanya kisah-kisah mistis menjadi topik hangat dalam periode tertentu.

Menurut Jupri itu terjadi kalau ada isu hoaks yang kemudian disusul dengan kisah semacam baibondo dan tulenjak itu.

Cerita yang paling terkenal adalah sewaktu jembatan di Jalan Bung Karno di Kelurahan Pagutan itu dibangun sekitar awal 1980-an. Saat itu muncul kisah-kisah di antara para bocah jika pembangunan jembatan itu butuh tumbal kepala anak kecil.

Halaman:

Editor: Muhammad F Hafiz


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x