Inilah Satu Warna Keunikan Tradisi Ziarah Makam di Lombok

- 14 November 2021, 12:44 WIB
Tradisi ziarah makam di Loang Baloq yang ada di Lombok.
Tradisi ziarah makam di Loang Baloq yang ada di Lombok. /KlikMataram/Hariyanto/

KLIKMATARAM - Warna-warni wisata religi, tradisi ziarah makam di Lombok boleh dibilang cukup unik. Tradisi ziarah ke makam kerap disandingkan dengan kebiasaan bernazar dan meminta hal lain yang berkaitan dengan alam gaib.

Tradisi ziarah di makam Loang Baloq yang ada di Kelurahan Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela, Mataram, misalnya.

Para peziarah makam yang datang ke sana suka mengikat akar pohon beringin yang menggantung di pepohonan. Telisik ditelisik, kebiasaan itu sebagai pertanda peziarah sedang bernazar.

Ketika apa yang diniatkannya itu terkabulkan, pada kesempatan berikutnya para peziarah akan datang kembali dan membuka ikatan tali plastik yang telah diikat sebelumnya saat ia bernazar.

Baca Juga: Jika Sedang Alami Kesulitan Tingkat Tinggi Bacalah Doa dari UAH Ini

Masyarakat Lombok menyebut tradisi itu sebagai Saur Sesangi atau membayar nazar.

Tanda lain apabila nazarnya itu dikabulkan oleh Yang Maha Kuasa, para peziarah akan datang bersama keluarga dan tetangganya untuk menggelar zikir dan doa di areal makam.

Sehabis berdoa mereka biasanya makan bersama dari makanan yang dibawanya dan telah dipersiapkan dari rumah. Hal itu sebagai pertanda syukur atas doa dan permintaan yang telah dikabulkan.

"Kebiasaan mengikat akar beringin itu pernah kami larang karena mengganggu kenyamanan, kelihatannya kurang bersih. Tapi ndak bisa, memang sudah menjadi kebiasaan peziarah dari dulu," tutur Safri, yang pernah jadi juru kunci atau penjaga di makam Loang Baloq.

Baca Juga: Seru, Balapan di Sirkuit Mandalika Jadi Penentu Siapa yang Jadi Juara Dunia WSBK 2021

\Doa yang dipanjatkan peziarah itu bermacam-macam, bergantung apa yang diniatkannya. Ada yang meminta kesembuhan penyakit, dipermudah dapat jodoh dan rezeki.

Ada juga kebiasaan yang meminta ilmu kesaktian atau ada yang minta lain, misalnya agar dipermudah meraih suatu jabatan politik di dinas atau instansi pemerintahan lainnya.

Cerita Safri, penjaga makam Loang Baloq itu pun terkuak. Kisah peziarah yang kerap dihubungkan dengan pelbagai mitos terhadap hal yang berbau supranatural atau alam gaib.

Dituturkan Safri, banyak cerita mistik dari kakaknya bernama Jamali. Ia merupakan penjaga makam yang memiliki jadwal jaga di malam hari.

Baca Juga: Bang Zul Sebut Banyak Efek Samping dari Gelaran World Superbike

Banyak peziarah yang khusus datang saat malam pada saat tertentu. Mereka berdoa sambil bertapa mengaharapkan sesuatu sesuai permintaan yang diniatkannya.

"Ada yang minta jabatan, dinaikkan pangkatnya. Ada yang bertapa, mintanya macam-macam. Kalau beruntung, ada yang dapat benda pusaka seperti keris," ungkap Safri.

Tapi bagi yang niatnya kurang baik, lanjut Safri, banyak juga yang celaka atau bernasib kurang baik.

Dia menuturkan, pernah suatu ketika ada yang datang bertapa sambil membakar dupa. Selang beberapa menit kemudian pertapa tersebut keluar dari dalam ruang makam Syeikh Gaus Abdurrazak sambil teriak seperti orang yang mengalami kesakitan.

Baca Juga: MTQ Bukan Sekadar Kompetisi Tapi Syiar Membumikan Alquran

Berdasarkan cerita para penjaga makam sebelum Safri bekerja di Loang Baloq, para penjaga yang rajin menjaga kebersihan lingkungan di areal makam.

Mereka seringkali diberikan rezeki tak terduga. Kadang rezeki itu juga lebih banyak dari para peziarah yang datang dari pelbagai daerah.

Terdapat tiga makam utama yang bisa dikunjungi oleh para peziarah di areal makam Loang Baloq yang luasnya kurang lebih 35 meter persegi itu.

Konon menurut cerita yang ada, tiga makam waliyullah di tempat ini merupakan satu dari beberapa tokoh ulama yang berperan menyebarkan awal mula ajaran Islam di Lombok.

Makam yang paling tertua dan berada paling utara adalah makam Syeikh Gaus Abdurrazak.

Kemudian yang posisinya berada di tengah diapit pohon beringin besar makamnya Anak Yatim dan makam Datoq Laut yang berada paling selatan.***

 

Editor: Dani Prawira


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini