Apakah Gay Disebabkan oleh Kondisi Otak yang Tidak Normal? Begini Penjelasan Dokter Aisah Dahlan

5 Juli 2022, 15:20 WIB
Ilustrasi. Apakah Gay Disebabkan oleh Kondisi Otak yang Berbeda dari Laki-Laki Normal? Begini Penjelasan dr. Aisah Dahlan, CHt /pexels.com/Mister Mister/

KLIKMATARAM – Fenomena kelainan seksual laki-laki atau gay mungkinkah disebabkan karena kelainan otak?

Praktisi neuparenting skill, dr. Aisah Dahlan, CHt menjawab pertanyaan yang selama ini berkembang di kalangan masyarakat, tentang gay.

Apaka gay memang disebabkan oleh kondisi alami otak laki-laki yang memang sedari awal tidak sama dengan laki-laki normal? Melalui forum Kajian Ilmiah Bersama Aisah Dahlan, dokter Aisah menjelaskan secara gamblang.

Baca Juga: Poster Emergency Declaration Tunjukan Ekspresi Song Kang Ho, Lee Byung Hun, Kim Nam Gil Hadapi Bencana

Gay adalah kondisi dimana seorang laki-laki tidak lagi memiliki ketertarikan secara seksual terhadap wanita, melainkan kepada sesama kali-laki.

Menurut dr. Aisah Dahlan, dalam ceramah yang diunggah kanal Youtube Suas video, hasrat seksual manusia dikendalikan oleh bagian otak yang disebut dengan hipotalamus. Hipotalamus berada di otak bagian depan.

Ukuran hipotalamus adalah sama bagi masing-masing jenis kelamin. Hipotalamus setiap laki-laki adalah sama, pun dengan hipotalamus setiap perempuan.

Baca Juga: Poster Emergency Declaration Tunjukan Ekspresi Song Kang Ho, Lee Byung Hun, Kim Nam Gil Hadapi Bencana

Namun, hipotalamus laki-laki adalah dua setengah kali lebih besar dari pada perempuan. Maka dari itu, hasrat seksualnya lebih besar dari pada perempuan.

Aisah Dahlan menjelaskan, seorang laki-laki yang gay memiliki kecenderungan untuk tertarik secara seksual terhadap laki-laki, bukan kepada wanita. Maka dari itu, hipotalamusnya menyusut.

“Jadi sebenarnya bukan hipotalamusnya yang menciut lantas dia menjadi gay, bukan. Tetapi karena dia tiba-tiba mengalami penyimpangan hasrat seksual, yang tadinya kepada wanita lantas berubah menjadi kepada laki-laki, makanya hipotalamusnya menciut. Jangan kebalik,” kata Aisah.

Baca Juga: Orangtua Mesti Tahu, Tips Menegur Anak dengan Bahasa Cinta, Simak Kata Dokter Aisyah Dahlan

Wanita 54 tahun ini menambahkan bahwa gay terjadi karena lingkungan pergaulan, bukan karena kondisi fisik seorang laki-laki.

“Maka kondisi hipotalamus seorang laki-laki normal adalah dua setengah kali lebih besar dari pada hipotalamus perempuan. Sedangkan seorang gay memiliki hipotalamus sepertiga kali lebih kecil dari pada milik laki-laki normal,” ungkap dokter lulusan Universitas Gajah Mada ini.

Lebih lanjut Aisah menuturkan bahwa seorang gay juga memiliki napsu makan yang jauh lebih rendah dari pada laki-laki normal, karena pusat rasa lapar dan haus ada di hipotalamus juga.

Baca Juga: Sinopsis Eve: Seo Ye Ji dan Park Byung Eun Lakukan Langkah Berani, Tampil Bersama di Publik

“Makanya gay itu nggak napsu makan juga, kan. Karena hipotalamus juga berfungsi sebagai pusat lapar dan haus. Normalnya laki-laki lebih cepat lapar dari pada perempuan. Tapi untuk gay enggak begitu. Dia nggak terlalu suka makan. Saya punya pasien gay juga begitu, nggak suka makan. Maunya Cuma minum itu pun susu,” ungkap ibu empat anak  ini.***

Editor: Yeni Irmaya

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler