Ar-Ridwan, Masjid Berarsitektur China di Pelosok Desa Pakuan

5 April 2022, 05:36 WIB
Masjid Ar-Ridwan di Desa Pakuan yang memiliki keunikan yakni corak bangunan dengan model arsitektur China. /Facebook Desa Pakuan

KLIKMATARAM – Melintasi jalan desa yang sejuk dari kawasan wisata hutan Sesaot menuju Desa Pakuan, kita akan bertemu dengan masjid yang unik dan sangat berbeda dari masjid di desa-desa lainnya.

Tepatnya di tepi jalan Dusun Jurang Malang, Desa Pakuan, Kecamatan Narmada, tempat Masjid Ar-Ridwan ini berada.

Berbeda dengan masjid di desa-desa lain karena yang kita lihat adalah bangunan berarsitektur China dengan warna merah yang sangat menonjol, seperti warna bangunan tempat peribadatan masyarakat Tionghoa.

Baca Juga: Jadwal Acara NET TV Hari Ini Selasa 5 April 2022: Saksikan Drama Korea Police University dan Janda Kembang

Dengan keunikannya berupa bentuk arsitektur China, masjid ini menarik perhatian dan mengundang banyak masyarakat untuk mengunjunginya. Tidak hanya masyarakat Desa Pakuan dan sekitarnya, tetapi masyarakat dari berbagai daerah bahkan dari luar Pulau Lombok.

Sehingga masjid ini sudah menjadi destinasi wisata tersendiri, melengkapi beberapa destinasi yang ada di sekitarnya seperti Kawasan Wisata Hutan Sesaot dan beberapa air terjun yang ada di Desa Pakuan.

Baca Juga: Simak Tausiyah TGB Zainul Majdi dalam Acara Cahaya Ramadan yang Tayang Setiap Subuh di MNCTV

Kontruksi bangunan khas Tionghoa membuat masjid ini terlihat menawan. Perpaduan warna merah dan kuning keemasan khas China, tampak mendominasi bangunannya.

Selain itu, letaknya yang berada di atas perbukitan membuat pengunjung yang datang semakin merasa tenang dan nyaman, apalagi ditambah dengan hembusan angin perbukitan yang sejuk.

Terdapat keindahan lainnya berupa taman di sekitar bangunan masjid. Di tengah taman itulah terdapat tangga sebagai jalan masuk ke dalam masjid.

Baca Juga: Jadwal Acara ANTV Hari Ini Selasa 5 April 2022: Kelanjutan Drama India Sufiyana yang Makin Menegangkan

Selain taman, pada salah satu sisi area masjid juga terdapat gazebo yang cukup besar yang bisa digunakan oleh pengunjung untuk duduk bersantai menikmati keindahan panorama dan kesejukan semilir angin yang berhembus.

Antara gazebo dengan bangunan masjid dihubungkan oleh sebuah jembatan penyeberangan yang cukup tinggi, dan di bawah jembatan itu juga terdapat kolam dengan air yang jernih.

Menilik bentuk bangunannya, maka para pengunjung hampir pasti berpikir bahwa masjid ini dibangun oleh anggota masyarakat beretnis Tionghoa, dan asumsi pengunjung tersebut memang tidak salah.

Baca Juga: Sinopsis Sufiyana ANTV Hari Ini: Polisi Temukan Mayat Perempuan, Zaroon Cemas Diminta Identifikasi

Masjid ini dibangun oleh seorang pengusaha muslim etnis Tionghoa yang tinggal di Mataram.

Dari laman Facebook Desa Pakuan tertulis masjid ini dibangun sebagai wujud rasa syukur dari pasangan Ang Thian Kok dan Tee Mai Fung atas hidayah keimanan yang mereka terima.

Setelah memeluk agama Islam dikenal dengan nama Muhammad Maliki dan Siti Maryam.

Akhirnya masjid ini tidak hanya menjadi tempat beribadah yang nyaman dan mendamaikan hati. Tapi juga destinasi wisata yang langka, unik, dan menarik di salah satu pelosok desa yang sejuk di pinggir hutan, yaitu Desa Pakuan.***  

Editor: Dani Prawira

Tags

Terkini

Terpopuler