Musim Kemarau dan Musim Hujan Sama-sama Berisiko Tinggi, Lalu Bagaimana?

- 25 Oktober 2021, 14:54 WIB
Sudirman SH
Sudirman SH /KlikMataram/Muhammad F Hafiz/

KLIKMATARAM - Musim kemarau dihadapkan dengan kekeringan dan musim hujan dihadapkan dengan musibah banjir. Akibatnya sama-sama berisiko.

Dalam situasi seperti itu, kata seorang politisi di Mataram, NTB, pemerintah pusat dan daerah harus siap anggaran untuk penanggulangan bencana alam yang ditimbulkan dua musim ini.

“Kebijakan pemerintah pusat dan daerah harus sejalan,” kata Sudirman SH, politisi Partai Beringin Karya (Berkarya) yang juga advokat itu, Senin 25 Oktober.

Musim kemarau dan musim hujan sama-sama memiliki masalah dan dampak bagi kehidupan masyarakat terutama masyarakat pedesaan.

“Pertanyaannya apakah hidup masyarakat ini terus dihadapkan dengan masalah itu dan apakah pemerintah juga selalu hanya mempersiapkan anggaran untuk menanggulangi bencana kedua musim itu,” katanya lagi.

Yang harus dipikirkan oleh pemerintah saat ini adalah bagaimana mengatasi masalah di dua musim itu. Tidak cukup membeli mesin bor untuk menghadapi kekurangan air, dan tidak cukup membangun dam atau selokan untuk menghindari banjir.

“Semua itu hanya sementara,” jelasnya.

Yang terpenting bagaimana mengembalikan fungsi hutan dengan peraturan pemerintah pusat yang diteruskan ke pemerintah daerah.

Selain itu harus ada aturan yang ketat dan mengikat untuk masyarakat. Walaupun perturan-peraturan itu sering mendapat tantangan dari warga.

Halaman:

Editor: Dani Prawira


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah