Ayam Rarang Bale Mamasak Pelopor Kuliner Khas Lombok Dalam Kemasan

- 13 Januari 2022, 13:38 WIB
Ayam Rarang dalam kemasan produksi UKM Bale Mamasak, salah satu pilihan oleh-oleh khas Lombok.
Ayam Rarang dalam kemasan produksi UKM Bale Mamasak, salah satu pilihan oleh-oleh khas Lombok. /Bambang Parmadi/Bale Mamasak

KLIKMATARAM - Beberapa tahun belakangan ini Ayam Rarang sebagai kuliner khas Lombok semakin dikenal masyarakat luas sebagai bagian dari khasanah kuliner nusantara.

Kuliner Ayam Rarang yang berbahan dasar ayam kampung ini berasal dari Desa Rarang di Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur.

Di Desa Rarang beberapa warung penjualnya terdapat di tepi jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Lombok Timur dengan Kota Mataram, sehingga menjadi tempat singgah yang sudah sangat dikenal bagi masyarakat yang acap melintasinya.

Baca Juga: Hasil Studi: 6 Bulan Setelah Divaksin Itu Ada Penurunan Antibodi, Begini Penjelasannya

Tetapi selain dijual langsung di warung-warung yang ada, akhir-akhir ini kuliner Ayam Rarang juga mulai dijual dalam bentuk kemasan yang praktis untuk dibawa sebagai oleh-oleh bagi para wisatawan yang berkunjung ke Lombok.

Penjualan dalam bentuk kemasan tersebut tidak lepas dari usaha yang dilakukan oleh sepasang pelaku UKM yang bergerak dalam bidang kuliner yakni Ledy Nopiana dan Lalu Arie Cahyadi.

Keduanya adalah sepasang suami istri yang mengelola usaha kuliner khususnya katering dengan merek Bale Mamasak, yang bertempat tinggal di Desa Gegutu, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat.

Walaupun bisa dibilang berawal dari sebuah kebetulan, tetapi “kebetulan” tersebut cukup membawa berkah bagi kedua pasangan tersebut.

Kebetulan itu tepatnya terjadi pada sekitar Agustus 2018, ketika masyarakat di Pulau Lombok tengah diselimuti duka karena bencana alam gempa bumi yang menimpa.

Baca Juga: Di Ghost Doctor Roh Rain Gunakan Tubuh Kim Bum untuk Balas Dokter An Soal Mufakat Jahat

Di tengah upaya masyarakat Lombok untuk bangkit berbenah dan menata kembali kehidupannya itu banyak relawan dari berbagai lembaga dan dari berbagai daerah di luar Lombok yang datang untuk membantu.

Tidak berbeda dengan para wisatawan, ketika mau pulang setelah selesai bertugas para relawan tersebut juga ingin membawa sesuatu sebagai oleh-oleh untuk keluarganya.

Demikian juga beberapa orang sahabat dari Lalu Arie yang hadir sebagai relawan.

Mengetahui bahwa Lalu Arie bersama istrinya adalah pengusaha kuliner mereka bertanya, bisa tidak dibuatkan salah satu kuliner khas Lombok untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh.

Mereka berdua pun menyanggupi permintaan tersebut, walaupun sambil berpikir kuliner apa yang harus disediakan.

Kebetulan Lalu Arie memiliki orangtua yang berasal dari Desa Rarang, bahkan dirinya termasuk cucu dari Inaq Delah, pemilik warung penjual pertama kuliner ini di desanya. Sehingga Ayam Rarang lah yang kemudian muncul dalam pikirannya.

Dibuatlah kuliner pesanan tersebut dengan kemasan yang di-vakum dan dimasukkan ke dalam kemasan kedua berupa toples plastik.

Baca Juga: Saat Dua Bintang Snowdrop Bertemu, Ini Kesan Pertama yang Mendebarkan

Inilah yang menjadi awal mula mereka menjual Ayam Rarang dalam kemasan. Ketika beberapa di antara sahabatnya itu beberapa waktu kemudian memesan kembali.

Mereka minta untuk dikirimkan ke tempatnya tinggal, timbullah semangat untuk memasarkannya lebih luas lagi.

Sejak itu mulailah mereka berdua memasarkan ke jaringan pertemanan, kantor-kantor, media sosial dan juga melalui pameran dan bazaar yang mereka ikuti.

Sehingga produk kuliner itu semakin dikenal dan menjadi salah satu pilihan bagi para tamu dan wisatawan yang berkunjung ke Lombok.

Dengan prinsip "iya, bisa dan oke" itu menjadikan mereka berdua yakin dan tetap semangat ketika menerima orderan yang mendadak dengan tenggat waktu yang singkat.

Seperti Rabu 12 Januari 2022 ketika sebuah pesan Whatsapp masuk di handphone Ledy dengan tulisan "Mbak bisa siapin Ayam Rarangnya 100 pack besok siang (hari ini)?"

Rupanya pesan dari salah satu instansi yang terlibat dalam penyambutan Presiden Joko Widodo yang sedang melakukan kunjungan kerja di NTB dua hari ini.

Mudah-mudahan tidak hanya sampai di kantor para ajudan dan markas Pasukan Pengamanan Presiden, tapi Ayam Rarang ini juga sampai dan terhidang di meja makan Pak Presiden.***

Editor: Dani Prawira


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini