Ini Kata Ahli tentang Viralnya Fenomena Batu Menangis

- 13 Oktober 2021, 04:35 WIB
Beberapa orang menunggu giliran untuk bisa menampung rembesan air yang keluar dari celah batu. Fenomena keluarnya air ini menjadi viral di Lombok
Beberapa orang menunggu giliran untuk bisa menampung rembesan air yang keluar dari celah batu. Fenomena keluarnya air ini menjadi viral di Lombok /Facebook Agus Muliadi/

KLIKMATARAM - Fenomena batu tebing menangis yang terjadi di pinggir jalan bypass Bandara Internasional Lombok menuju Kuta Mandalika Lombok sedang viral.

Masyarakat di sekitar lokasi tersebut menganggap kejadian itu sebagai suatu keajaiban. Ada juga warga yang mensakralkan airnya menjadi obat. Namun, ahli geologi mengungkap kejadian itu merupakan suatu hal yang biasa.

"Hal ini sebenarnya merupakan fenomena umum dalam bidang geologi yang kita sebut sebagai patahan atau retakan pada batuan yang bersifat kedap air sehingga air akan mengalir melalui zona patahan dari sumber air tanah sepanjang zona retakan dan keluar di permukaan bumi.  Pembukaan lereng untuk jalan membuat retakan ini terpotong sehingga air keluar di tebing yang saat ini lagi viral," kata Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Pengda NTB, Kusnadi, Rabu 10 Oktober 2021.

Kusnadi menjelaskan, dari singkapan batuan juga terlihat adanya intusi batuan beku berbentuk dike atau memotong vertikal tubuh batuan yang mempertegas zona lemah tersebut.

Secara regional, kata Kusnadi, daerah tempat keluarnya mata air tersebut termasuk dalam formasi Pengulung yang disusun oleh batuan breksi, lava dasit dan basal, tufa dengan lensa-Iensa batugamping yang mengandung mineral sulfida dan urat-urat kuarsa.

"Sampai saat ini, saya masih belum sempat mengunjungi tempat tersebut dan memeriksa kandungan airnya. Tapi kalau dilihat dari jenis formasinya, kemungkinan airnya memiliki kandungan kapur yang cukup banyak, sehingga perlu dimasak sebelum diminum," ungkap Kusnadi.

Dijelaskannya formasi Pengulung ini merupakan formasi batuan tertua di Pulau Lombok, dan telah mengalami proses struktur geologi lanjut, sehingga banyak terjadi patahan dan kekar. Salah satunya adalah di lokasi semburan mata air di lokasi itu.

Sementara di bagian utara, sekitar 1 kilometer dari lokasi mata air ini dijumpai sesar atau patahan yang memanjang timur-barat, sehingga kemungkinan mata air itu merupakan cabang dari patahan tersebut.

Pada bagian selatan Lombok, patahan atau kekar memiliki peranan yang sangat penting dalam keberadaan air tanah untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat karena kondisi batuan yang sudah mengalami kompaksi lanjut sehingga pori-pori batuan sangat minim.

"Perlu teman-teman tahu bahwa patahan atau kekar itu biasanya terbentuk pada zona-zona gempa bumi, sehingga dapat kita ambil pelajaran bahwa proses yang menghasilkan bencana juga memiliki dampak yang positif," imbuh Kusnadi.***

Editor: Dani Prawira


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini