Tips Berkomunikasi dengan Suami yang Temperamental Menurut Dokter Aisyah Dahlan

- 5 Juli 2022, 11:05 WIB
Tips menghadapi suami yang pemarah dari dokter Aisyah Dahlan. Gambar ilustrasi
Tips menghadapi suami yang pemarah dari dokter Aisyah Dahlan. Gambar ilustrasi /pexels.com/Pavel Danilyuk/

KLIKMATARAM – Berikut ini tips menghadapi suami yang temperamental yang dibagikan oleh dokter Aisyah Dahlan.

Kunci langgeng sebuah pernikahan adalah komunikasi yang baik. Kali ini, dokter Aisyah Dahlan, CHt membagikan tips berkomunikasi dengan suami yang temperamental.

Memiliki seorang suami yang penyayang, sabar, dan pengertian adalah dambaan setiap wanita di muka bumi. Namun, tentu tidak semua wanita mendapat rizki seperti itu.

Baca Juga: Keutamaan 10 Dzulhijjah, Ini Ulasan Singkat dari Kitab Karya Imam Thabrani

Ada yang suaminya tipikal temperamental, yakni sering marah, kasar, hingga main fisik.

Terhadap suami yang seperti ini, istri harus tahu cara berkomunikasi yang benar, agar bisa sama-sama nyaman berkomunikasi dengan suami sehingga permasalahan pun bisa selesai.

Menurut dokter Aisay Dahlan, seorang istri harus pandai mengelola emosi. Ketika suami tiba-tiba marah tak terkendali, sebaiknya istri diam terlebih dahulu.

Baca Juga: Mengenal Modal Auxiliray “Will” dan Fungsinya, Pembelajar Bahasa Inggris Wajib Tahu

“Jangan menyela perkataan suami ketika dia sedang emosi,” kata Aisyah Dahlan.

Aisyah melanjutkan, istri harus pandai menahan diri untuk tidak berkata apapun ketika suami sedang emosi. Diam terlebih dahulu dan tunggu sampai marahnya reda.

“Boleh kita menyampaikan perasaan kita dan meluruskan apa yang salah pada diri suami, tapi jangan hari itu juga,” ujar Aisyah Dahlan.

Baca Juga: Expressing Intention Untuk Ungkapkan Apa Maumu dalam Bahasa Inggris, Simak Fungsi dan Contohnya

Aisyah Dahlan menjelaskan bahwa  yang perlu dipahami oleh istri adalah, bahwa laki-laki paling tidak suka ditegur di depan orang lain, termasuk di depan anaknya.

Maka dari itu, cara yang pas untuk bisa menegur dan memberi masukan kepada suami adalah dengan membuat janji untuk mengobrol.

Ketika suami sekiranya sudah tidak lagi marah dan emosi, apa lagi selang satu atau dua hari, kita bisa membuat janji dan meminta waktunya untuk mengobrol dengan kita.

Baca Juga: Diplomasi Damai Jokowi Langkah Awal Komunikasi, Dubes Djumala: Inisiatif Perdamaian Bukan Barang Sekali Jadi

Jangan lupa untuk memberi waktu yang pasti, dengan menambahkan jam pada durasi kita mengobrol ini.

Hal ini penting karena dengan membuat janji terlebih dahulu, apa lagi dengan menambahkan durasi yang pasti, suami akan menganggap bahwa pembiacaraan si istri adalah penting.

Maka dia akan benar-benar menyiapkan dirinya untuk itu.

“Bisa dipastikan dia tidak akan membawa HP saat mengobrol dengan kita,” tambah Aisyah.

Baca Juga: Tips Bagi Wisatwan yang ke Mesir, Cara Mudah Menikmati Indahnya Sudut Kota Kairo dengan Bersepeda

Lalu, saat mengobrol, usahakan si istri menggunakan kata ganti pertama (aku) sebagai sudut pandang. Misalnya, ketika ingin menunjukkan bahwa sikap temperamental itu salah, istri bisa memulai dengan kalimat, “Ayah, aku sedih banget lihat ayah kayak gitu kalau marah.”

Sudut pandang “aku” ini terbukti sangat mujarab untuk kemudian membuat apa yang disampaikan oleh istri menancap di hati suami.

Jangan lupa untuk benar-benar konsisten dengan durasi waktu mengobrol yang kita buat. Agar suami percaya selamanya bahwa kita benar-benar bisa menghargai waktu dia.***

Editor: Yeni Irmaya

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini