Network
Tiba-tiba angin berhembus menerpa wajahnya disertai lampu sorot seakan menyuruhnya untuk bergumam yang tidak-tidak.
Dan Oh berusaha membenahi rambutnya yang berantakan lalu tersenyum meninggalkan Do Hwa untuk memasuki kembali gedung rumah sakit.
Do Hwa terus saja berbicara walaupun Dan Oh telah melangkah masuk. kali ini kata-katanya membuat gadis itu terperanjat.
“Kamu sudah keterlaluan, kamu telah bersandar di punggung semua laki-laki di sekolah. Itu sama sekali tidak lucu, walaupun kamu mempelajari cara kencan di dalam buku, tapi itu agak berlebihan,” ujar Do Hwa membuat Dan Oh tertegun seketika.
Baca Juga: Nigeria Laporkan Puluhan Kasus Cacar Monyet, Ini Gejala dari Penyakit Tersebut
Dan Oh menyadari satu hal, itu berarti Do Hwa mengingat beberapa kejadian bersamanya yang berarti teman sekolahnya itu kini memiliki kesadaran sebagai seorang karakter komik.
Dan Oh berpaling menatap Do Hwa dan bergegas menghampirinya. Dia menarik tangan temannya itu dan menyeretnya masuk ke dalam gedung.
Dan Oh membawa Do Hwa kesebuah ruangan kosong yang gelap. Lalu gadis itu mendekatinya seolah-olah akan menyergapnya.
Do Hwa menjadi tegang seperti seseorang yang takut akan mendapatkan pelecehan seksual. Dia gemetar dan mengatakan bahwa hatinya adalah milik seseorang.
Namun Dan Oh tidak peduli. Dia mendekatkan wajahnya ke pemuda itu dengan bola mata yang terbelalak seakan ingin menelan Do Hwa bulat-bulat.
Artikel Rekomendasi