Setelah sampai di taman istana tempat mereka biasa bercengkerama, Gyun Woo memberanikan diri untuk membuka suara.
“Aku harus berhenti mengantarmu ke kediamanmu mulai sekarang,” ujarnya membuat tuan putri terkejut.
Dia nampak takut kalau Gyun Woo akan menghindarinya lagi.
“Kenapa ada masalah?” tanyanya.
“Aku merasa sedih. Tiap kali berpisah begini. Aku ingin bangun tidur bersamamu dan makan bersamamu. Aku ingin hidup denganmu,” ujar Gyun Woo romantis sambil menatap mata tuan putri.
Dia lalu mengeluarkan sebuah cincin yang kemudian diberikannya pada tuan putri.
“Maukah kau menikahiku?” ujar Gyun Woo melamar tuan putri.
Tuan putri terpana mendengar lamaran Gyun Woo. Seketika dia seakan terpesona menatap cincin lamaran di tangan Gyun Woo.
Namun jawaban yang diberikannya sungguh di luar dugaan Gyun Woo.
Artikel Rekomendasi