Network
Namun nasib sial menimpa gadis itu di malam perayaan hari kelahiran budha. Malam itu dia dipergoki oleh Nam Young saat melayani pelanggan tetapnya yakni putra mahkota Lee Pyo.
Tak disangka, malam itu terjadi pertengkaran dengan bandit. Inspektur Nam Young nyaris terkena sabetan pedang kalau saja Ro Seo tidak menyelamatkannya dengan segentong miras.
Ro Seo memukul kepala bandit itu dengan gentong miras yang masih terisi penuh. Al hasil bandit itu pun terkulai pingsang.
Sejak malam itu muncul hubungan yang tak biasa antara Ro Seo dengan Nam Young. Keduanya menjadi sungkan satu sama lain. Nam Young juga urung menangkap Ro Seo.
Baca Juga: Ternyata Luna Maya Menghabiskan Liburan Akhir Tahun di Sumbawa
Pada suatu waktu Ro Seo melakukan protes terhadap aturan larangan miras. Sebab, aturan itu tidak benar-benar ditegakan, melainkan dimanfaatkan oleh orang dekat kerajaan untuk memonopoli penjualan miras tanpa diendus oleh petugas.
Pada bandit yang mengejar Ro Seo selama ini adalah orang suruhan para pengusaha miras yang selama ini memonopoli pasar.
Ro Seo mengatakan bahwa aturan itu hanya memberikan keleluasaan terhadap pengusaha tertentu yang melakukan monopoli.
Lagi pula, kata Ro Seo, dia melakukan itu (menjual miras) karena harus melunasi hutang keluarganya. Dia tak punya pilihan lain selain menjual miras. nyawa kakaknya terancam bila dia tidak segera melunasi hutangnya.
Nam Young tertegun mendengar itu. Di satu sisi dia kaget mendengar informasi mengenai adanya perusahaan yang memonopoli miras. Di sisi lain dia merasa kasihan terhadap beban yang dipikul Ro Seo untuk melunasi hutang keluarganya.
Artikel Rekomendasi