Cerita Seorang Perempuan Sasak yang Menolak Takdirnya Seperti Putri Mandalika

- 25 Oktober 2021, 10:22 WIB
Buku kumpulan cerpen Jangan Pulang Jika Kamu Perempuan
Buku kumpulan cerpen Jangan Pulang Jika Kamu Perempuan /KlikMataram/Azima Hamada/

KLIKMATARAM - Budaya patriarkis yang kental dengan hierarkisme sosial disorot dalam sebuah kumpulan cerpen. Legenda Putri Mandalika dijadikan satu analogi untuk membongkar dominasi hierarki itu.

Membahas dunia sastra Lombok Timur, tidak bisa dipungkiri lagi bahwa sangat jarang penulis perempuan kita temukan di daerah yang minim literasi ini, mungkin tidak ada sama sekali.

Persoalan itu tentu sayang sekali, iklim perkembangan sastra di Lombok Timur boleh dibilang hidup segan, mati pun enggan. Bahkan ketinggalan masa dan daya hidupnya.

Keadaan seperti itu menjadi peluang bagi Riyana Rizki, dosen di Universitas Hamzanwadi jurusan Sendratasik (Seni Drama, Tari, dan Musik). Peluang itu digunakan untuk melambungkan namanya sekaligus visinya di dunia kesusastraan.

Hingga sekarang ini karya beserta dirinya atas gerakannya yang berusaha menyingkirkan budaya hierarkis lagi hangatnya diperbincangkan.

Dia percaya bahwa budaya yang hierarkis masih melekat di Lombok ini. Keyakinan itu diterangkan dalam cerpennya Jangan Pulang Jika Kamu Perempuan. Cerpen tersebut terkumpul bersama 11 lainnya dalam buku kumpulan cerpen dengan antologi judul buku yang sama.

 

Analogi Legenda Putri Mandalika

 

Halaman:

Editor: Dani Prawira


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini