Hunter X Hunter Episode 4, Rawa Namire Menuju Ujian Tahap 2 dan Bola Mata Merah Kurapika

17 Februari 2022, 12:39 WIB
Anime Hunter X Hunter Episode 4, rawa yang berbahaya dan mata Kurapika yang menyala merah. /Madhouse/

KLIKMATARAM- Hunter X Hunter sampai pada ujian tahap 2 yang harus dilewati para calon hunter.

Tiga sekawan Hunter X Hunter, yakni Gon Freecss, Kurapika, dan Leorio, bertemu banyak kawan baru sesama calon hunter.

Tetapi mereka, di anime Hunter X Hunter sejak Episode 3 lalu, juga berhadapan dengan sesama calon hunter yang licik seperti Tonpa.

Kini semua peserta memasuki ujian tahap 2, melewati rawa Namire yang disebut juga sebagai sarang para penipu.

Baca Juga: Dorna Tuntut Pelapisan Ulang Aspal Sirkuit Mandalika Selesai Seminggu Sebelum Balapan

Untuk mencapai tempat ujian tahap kedua, calon hunter harus melampaui dahulu rawa Namire. Di sini banyak binatang aneh, makluk yang selalu lapar dan penuh tipu muslihat.

“Mahluk buas pemakan manusia. Kalau kalian tertipu oleh mereka, kalian akan mati. Mahluk-mahluk di rawa ini akan melakukan tipuan apapun untuk menipu mangsanya,” kata penguji Satotz.

Rawa Namire adalah suatu ekosistem di mana mahluk penghuninya mendapatkan makanan dengan cara menipu. Itulah mengapa tempat ini di sebut sarang penipu.

“Tetaplah di dekat saya kalau kalian tidak ingin tertipu,” kata Satotz lagi.

Semua peserta pun mengikuti penguji untuk berjalan ke tempat ujian tahap kedua. Mereka berjalan di tempat yang berbahaya, rawa Namire sarang para penipu.

Namun Gon Speecss dan sahabatnya, juga Killua yang baru mereka kenal, malah santai saja menghadapi perjalanan melewati rawa Namire menuju ujian tahap 2 ini.

"Gon mau balapan, siapa yang bisa sampai duluan?” kata Killua kepada Gon.

“Boleh, yang kalah harus mentraktir makan,” balas Gon Speecss.

Sementara itu, Kurapika juga sempat berusaha berbincang-bincang dengan Leorio. Namun Leorio yang fokus, menampik Kurapika agar tidak terlalu menganggap ringan perjalanan itu.

"Apa ini terlalu mudah bagimu Kurapika, berbicara hanya akan mengahabiskan tenaga,” kata Leorio.

Tapi Kurapika terus saja berusaha bercakap-cakap, dia melontarkan berbagai pertanyaan pada Leorio.

"Apa benar kamu ingin menjadi seorang hunter karena uang?” tanya Kurapika yang tak dijawab Leorio.

Kurapika tak peduli, dia terus saja berbicara mengenai pendapatnya soal uang yang menjadi motivasi ujian calon hunter.

“Kamu bukan tipe orang yang berpikiran dangkal. Aku sudah banyak melihat orang yang hidup hanya untuk uang. Tapi kamu tidak seperti mereka,” ujar Kurapika yang sebelumnya bertanya, namun kini menjawab sendiri pertanyaannya.

Baca Juga: Bunuh Diri di Subuh Pagi, Tubuh Novi Amelia Terbentur Dua Kali Sebelum Akhirnya Terempas di Lantai Parkir Mobi

Kurapika terus saja berbicara. Dia kini menceritakan mengenani sukunya, suku Kurata, orang-orang dengan bola mata merah. Suku Kurata diincar karena keunikan bola matanya untuk dicungkil dan diperjual-belikan.

“Saat emosi kami meningkat, bola mata kami berubah menjadi merah seperti api. Bola mata yang berwarna merah itu menjadi salah satu dari tujuh warna paling indah di dunia. Mereka manawarnya dengan harga tinggi di pasar gelap,” kata Kurapika.

Mendengar itu, Leorio mulai terpancing. Dia pernah mendengar Genei Ryodan menyerang suku Kurata untuk mencungkil mata mereka.

Saat Leorio menanyakan hal itu, Kurapika menjawab dengan mengatakan Genei Ryodan mangambil satu mata dari setiap mayat suku Kurata.

“Aku masih bisa mendengar tangisan dari mata-mata yang diambil itu. Aku bersumpah akan menangkap Genei Ryodan, lantas mengambil kembali semua mata itu demi sukuku,” kata Kurapika dengan mata menyala merah.

"Jadi itu alansanmu ingin menjadi hunter?" ujar Leorio setengah bertanya.

Baca Juga: Potensi Cuaca Ekstrem 17-23 Februari 2022, BMKG Ingatkan Wilayah Ini Waspada

"Ya kalau aku menjadi hunter dan disewa oleh orang kaya raya. Aku bisa mendapatkan akses untuk mencari informasi di pasar gelap," kata Kurapika.

Mendengar perkataan Kurapika, Leorio juga mengaku bahwa dirinya ingin menjadi hunter karena uang.

Namun motivasi Leorio ingin mendapat uang karena hendak membantu orang-orang miskin yang tidak tidak sanggup membayar biaya pengobatan. Dia menyaksikan banyak orang di sekitarnya, mati karena penyakit yang tak tertangani.***

Editor: Muhammad F Hafiz

Tags

Terkini

Terpopuler