Drama Korea The Red Sleeve Episode 11, Tato di Punggung Deok Im yang Jadi Petunjuk

18 Desember 2021, 12:46 WIB
Drana korea The Red Sleeve Episode 11. Tato di Punggung Seong Deok Im. /AsianWiki/Klik Mataram/

KLIKMATARAM - The Red Sleeve episode 11 yang tayang Sabtu 17 Desember 2021 tadi malam berlangsung dengan alur cerita yang cukup menegangkan.

Episode 11 The Red Sleeve menampilkan  kelanjutan episode sebelumnya saat Raja Yeongjo sangat murka mendapati hidangan yang dia benci berada di atas meja.

Dalam The Red Sleeve episode 11 Raja Yeongjo menuduh putra mahkota Yi San dengan sengaja menghindangkan menu berupa kepiting asin dan buah kesemek merah itu untuk menantang sang raja.

Kedua menu itu sangat traumatis bagi Raja karena menyangkut masa lalunya yang kelam. Dimana raja meracun saudaranya sendiri, raja sebelumnya dengan dua makanan itu. Hal itu dia lakukan untuk merebut tahta kerajaan.

Berikut ulasan episode 11 selengkapnya untuk Anda.

Baca Juga: Pasangan The Red Sleeve Lee Se Young dan Lee Junho Jadi Aktris dan Aktor yang Paling Banyak Dibicarakan

Raja sangat murka melihat menu itu lantas meraih besi panas dan mengarahkannya pada Ratu Hong, ibu kandung Yi San.

Raja menduga menantunya itu sengaja menghindangkan menu itu di atas meja untuk balas dendam karena Raja telah menghukum mati suaminya, Pangeran Sado Ayah dari Yi San.

Yi San yang berdiri di sisi ibunya dengan refleks menghalau besi panas itu dengan tangannya. Dia menggeggam besi yang memerah karena panas itu hingga tangannya melepuh.

Dia mengatakan ibunya bukan orang yang berada di balik hidangan itu.

Raja sangat murka. Dia meninggalkan perjamuan dengan amarah yang meluap.

Yi San menatap ke arah Putri Hwawan dan Selir Bulan yang terlihat gemetar. Yi San menduga dua orang itu berada di balik semua ini.

Raja yang sangat marah menghukum putra mahkota dengan mengurungnya di istana.

Seong Deok Im terkejut mendengar kejadian yang menimpa putra mahkota. Gadis itu berusaha menemuinya namun pengawal tidak mengijinkannya.

Yi San yang berada dalam istana sendirian tampak merindukan Seong Deok Im. Dia menatap tangannya yang melepuh. Sesaat dia seperti melihat Deok Im membalut tangannya sambil tersenyum.

Sementara di luar istana, Deok Im tampak sedih karena tak dapat menemui Yi San. Dia berlalu meninggalkan kediaman Yi San dengan hati yang hampa.

Saat akan melangkah tiba-tiba gerimis turun di sela-sela daun maple yang merona merah di halaman istana. Ingatan Deok Im melayang pada suatu waktu bersama Yi San.

Mereka bercengkrama di sebuah rumah kayu ditemani seekor anjing putih yang lucu. Deok Im menaruh anjing itu di pangkuannya dan membelainya.

Yi San yang berada di sisi Deok Im ikut membelainya dengan lembut. Tangannya bertemu jemari Deok Im. Mereka saling memandang dengan senyuman penuh makna. Gerimis sore itu menambah sahdu suasana.

Seong Deok Im menetaskan air mata mengingat kenangan itu. Dia bertekad membantu putra mahkota keluar dari persoalan demi persoalan yang dia hadapi.

Di tepi telaga Seong Deok Im termenung sendirian memikirkan Yi San. Malam itu dia tak dapat tidur. Memikirkan cara terbaik untuk menolong kekasihnya itu.

Dia berada di sebuah pondok tempat mereka merawat Pengasuh Park yang terluka akibat disiksa oleh Ketua Pelayan, Nyonya Cho atau Lady Jo.

Pengasuh Seo menghampirinya. Dia merangkul gadis yang sudah diasuh sejak kecil itu. Kesedihannya membuah pengasuh Seo ikut sedih.

"Jika aku memberi saran, akankah kau akan melakukannya," sebuah suara mengejutkan kedua wanita itu.

Baca Juga: Bakal Lebih Romantis, ini 3 Hal yang Patut Ditunggu Dari The Red Sleeve

Nyonya Park tiba-tiba terbangun dan memanggil Seong Deok Im. Dia telah mendengar insiden di istana mengenai Yi San. Nyonya Park adalah pengasuh Yi San sewaktu kecil.

"Maukah kau melindunginya? Aku telah gagal melindungi anak yang telah kubesarkan," Nyonya Park bertanya.

Dia lantas menceritakan satu rahasia ketika Raja Yeongjo menghukum anaknya Pangeran Sado yang merupakan ayah dari Yi San.

"Yang Mulia telah membuat janji bahwa dia akan melindungi putra mahkota Yi San dan singgasananya. Namun dia tidak ingat hal itu," ungkap perempuan paruh baya itu.

Raja telah menandatangani sebuah dokumen yang mengatakan dia akan menyerahkan tahta pada Yi San dan mengangkatnya sebagai Raja apabila waktunya tiba.

Dengan dokumen itu, raja tak dapat mencabut gelar putra mahkota Yi San dan mengharuskannya menobatkan cucunya itu sebagai Raja.

Namun yang mengetahui tempat dokumen itu disimpan hanya mendiang pangeran Sado dan Pengawal setianya yang merupakan ayah kandung Seong Deok Im.

Salah satu petunjuk keberadaan dokumen itu adalah tato di tubuh Deok Im yang diberikan sang ayah dan sebuah cincin yang dikenakan Nyonya Hong.

Seong Deok Im harus memecahkan misteri itu. Dia menemui Ratu Hong, ibu kandung Yi San. Di sana dia juga bertemu kakak laki-lakinya yang menjadi pengawal pribadi ratu Hong.

Dengan dibantu saudara nya itu, Seon Deok Im berhasil memecahkan misteri keberadaan dokumen itu. Yang berada di pemakaman pangeran Sado.

Bergegas dia menuju istana membawa dokumen itu. Nasib Yi San kini berada di tangannya. Nafas Deom Im memburu.

Saat akan menemui Raja dia berpapasan dengan Yi San yang akan memasuki aula tempat Raja memanggilnya. Hari itu dia akan disidang. Status nya sebagai putra mahkota berada di ujung tanduk.

Namun Seong Deok Im tak sempat berbincang lebih jauh dengan Yi San. Padahal dia ingin memberitahu mengenai dokumen rahasia.

Yi San sudah berlalu memasuki arena sidang meninggalkan Deok Im yang termanggu.

Pangeran Yi Sang disidang di depan para pejabat istana. Raja masih murka dan menuduh cucunya sendiri ingin menggulingkan dirinya.

Dalam pertemuan itu hadir sejumlah pejawab istana termasuk Dewan Pengawas Pusat yang bersekongkol dengan Lady Jo.

Dia membeberkan sebuah dokumen berisi anggota organisasi rahasia yang dibentuk Yi San untuk menggulingkan Raja.

Baca Juga: Akankah Misteri Kematian Raja Jeongjo dalam Sejarah Terungkap di The Red Sleeve? 

Yi San dengan sepenuh hati memohon kemurahan Raja untuk melindunginya. Dia mengatakan dia telah difitnah oleh penghianat yang ada di kerajaan.

Dia bahkan berusaha menggunggah perasaan raja dengan mengingatkannya betapa selama ini Raja selalu melindunginya setiap waktu.

Namun Raja yang terlanjur dihasut fitnah oleh Dewan Pengawas tak peduli perasaan Yi San.

Sementara itu di halaman istana Deok Im sedang memikirkan cara menolong Yi San. Dokumen rahasia telah ada di tangannya namun dia tak diperbolehkan masuk ke area pertemuan.

Deok Im teringat seseorang yang bisa menolongnya. Dia bergegas menemui Permaisuri Jeosung. Deok Im berharap sikap bijaksana permaisuri dapat membujuk sang raja.

Awalnya sang permaisuri menolak permintaan Seong Deok Im. Dia menjawab tak punya kewajiban menolong Yi San yang hanya seorang cucu tiri.

Namun Seong Deok Im tak menyerah. Dia  membujuk sang permaisuri dengan mengatakan bahwa dirinya pasti akan mendapatkan kedudukan yang tinggi saat Yi San naik tahta.

"Saat putra mahkota menjadi Raja, dia tentu akan berterimakasih atas jasa permaisuri," bujuk Seong Deok Im.

Sang permaisuri nampaknya mempertimbangkan hal itu. Sesaat kemudian dia menyanggupi menolong Yi San.

Namun dia tertegun saat Seong Deok Im menyinggung tentang dokumen rahasia yang dibawanya.

Sanggupkah Seong Deok Im menolong Yi San? Bagaimana nasib sang putra mahkota selanjutnya?

Nantikan ceritanya di episode 11 yang akan diulang hari Minggu besok di Klik Mataram.***

Editor: Muhammad F Hafiz

Tags

Terkini

Terpopuler